(Vibiznews – Forex) GBP/USD sempat turun ke arah 1.2150 pada jam perdagangan sesi Eropa hari Jumat, namun akhirnya berhasil membalikkan arah turunnya dan bangkit naik ke arah 1.2200 dan diperdagangkan di sekitar 1.2195.
Dolar AS mengalami kesulitan untuk tetap bisa mempertahankan momentum pemulihannya setelah data ekonomi terbaru AS dari Universitas Michigan menunjukkan penurunan lebih lanjut dari ekspektasi inflasi satu tahun pada awal bulan Januari.
Indeks dollar AS tetap berada di teritori negatip turun lebih jauh ke 102.035.
Pada hari Kamis, laporan inflasi AS yang sangat ditunggu-tunggu, Consumer Price Index (CPI) untuk bulan Desember muncul dengan angka inflasi 6.5% per tahun, yang adalah sesuai dengan yang diperkirakan.
Laporan bulan November menunjukkan angka inflasi tahunan sebesar 7.1%. Laporan inflasi AS bulan Desember ini berada pada kubu kebijakan moneter AS yang dovish dengan laporan ini menunjukkan bahwa inflasi AS telah mencapai puncaknya.
Presiden The Federal Reserve Bank of Philadelphia Patrick Harker mengatakan bahwa yang terburuk dari naiknya inflasi sekarang kemungkinan sudah berlalu, waktu dimana tingkat bunga dinaikkan dalam ukuran yang sangat besar sudah lewat, dan sekarang adalah waktunya untuk memutar balik ke kenaikan yang hanya 25 bps.
Para peminat spekulatif segera bergegas memperhitungkan dalam harga kenaikan tingkat bunga the Fed sebesar 25 bps sebanyak dua kali di bulan Februari dan bulan Maret sebelum berhenti sejenak dengan memegang posisi yang baru.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2170 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2140 dan kemudian 1.2100. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2250 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2275 dan kemudian 1.2300.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido



