Survei Perbankan Triwulan IV 2022: Penyaluran Kredit Baru Tumbuh Positif

452
BI Jajagi Kerja Sama
Sumber: Bank Indonesia

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2022 tumbuh positif. Hal ini terindikasi dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 86,3%. Tetap kuat meski lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 88,1%.

Pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis kredit, tercermin dari nilai SBT yang seluruhnya tercatat positif.

Penyaluran Kredit Baru Triwulan I 2023

Pada triwulan I 2023, penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 88,3%. Lebih tinggi dibandingkan 86,3% pada triwulan sebelumnya. Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru triwulan I 2023 adalah kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi dan kredit konsumsi.

Kebijakan Penyaluran Kredit

Standar penyaluran kredit pada triwulan I 2023 diprakirakan sedikit lebih longgar dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) negatif sebesar -0,5%, sedikit lebih rendah dibandingkan 0,0% pada triwulan sebelumnya.

Kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih longgar, antara lain pada aspek jangka waktu dan biaya persetujuan kredit. Dan terjadi terutama pada jenis kredit modal kerja dan KPR

Hasil survei menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2023 sebesar 8,9% (yoy).

Prakiraan DPK

Pertumbuhan DPK sampai dengan akhir tahun 2023 diprakirakan masih cukup tinggi. Hal ini tercermin dari SBT prakiraan penghimpunan DPK tahun 2023 yang tercatat sebesar 59,3%. Bernilai positif meski lebih rendah dibandingkan SBT 82,1% pada tahun sebelumnya

Analis Vibiz Research Center melihat bahwa penyaluran kredit akan meningkat pada triwulan I 2023. Hal ini terindikasi dari penyaluran kredit baru 88,3% lebih tinggi dibandingkan 86,3% pada triwulan sebelumnya.

Hal ini disebabkan oleh fungsi intermediasi perbankan pada 2022 terus meningkat dan diprakirakan berlanjut pada tahun 2023. Pertumbuhan kredit perbankan pada Desember 2022 tumbuh 11,35% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 5,24% (yoy). Peningkatan pertumbuhan kredit terjadi merata pada seluruh sektor ekonomi dan seluruh jenis kredit terutama Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja.

Perbaikan intermediasi perbankan didukung sisi penawaran kredit sejalan likuiditas perbankan yang memadai dan standar penyaluran kredit/pembiayaan yang longgar. Permintaan kredit juga meningkat sejalan kinerja korporasi dan konsumsi rumah tangga yang membaik yang mendorong kenaikan permintaan pembiayaan.

Meskipun demikian kondisi ekonomi global dan tekanan inflasi tetap harus diwaspadai.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting