Harga Minyak Senin Bergerak Rendah Dalam Perdagangan Tipis Libur Imlek

339
harga minyak mentah

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak bergerak lebih rendah pada awal perdagangan pada hari Senin, dalam perdagangan tipis karena liburan Tahun Baru Imlek di Asia Timur, tetapi mempertahankan sebagian besar kenaikan minggu lalu karena prospek pemulihan ekonomi di importir minyak utama China tahun ini.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 36 sen, atau turun 0,4%, menjadi $81,28 per barel.

Minyak mentah berjangka Brent turun 46 sen, atau 0,5%, menjadi $87,17 pada 03:49 GMT.

Pekan lalu Brent naik 2,8%, sementara WTI AS mencatat kenaikan 1,8%.

Analis mengatakan bahwa optimisme seputar pembukaan kembali China kemungkinan akan mendorong harga minyak lebih tinggi.

Data menunjukkan peningkatan yang solid dalam perjalanan di China setelah pembatasan Covid-19 dilonggarkan, analis komoditas ANZ mengatakan dalam sebuah catatan, menunjuk ke lonjakan 22% dalam kemacetan lalu lintas jalan sejauh bulan ini dari tahun sebelumnya di 15 kota utama negara itu.

Kepala Badan Energi Internasional Fatih Birol pada hari Jumat mengatakan pasar energi dapat mengetat tahun ini jika ekonomi China pulih seperti yang diharapkan oleh lembaga keuangan.

Lonjakan lalu lintas China menjelang liburan Tahun Baru Imlek menjadi pertanda baik untuk permintaan bahan bakar setelah liburan dua minggu.

Koalisi Uni Eropa dan Kelompok Tujuh (G-7) akan membatasi harga produk olahan Rusia mulai 5 Februari, selain batasan harga mereka pada minyak mentah Rusia yang berlaku sejak Desember dan embargo UE atas impor minyak mentah Rusia melalui laut.

G-7 telah setuju untuk menunda peninjauan tingkat batas harga minyak Rusia hingga Maret, sebulan lebih lambat dari yang direncanakan, untuk memberikan waktu untuk menilai dampak dari batas harga produk minyak.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak akan bergerak turun dengan perdagangan tipis karena libur imlek di pasar Asia. Juga akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika melemah akan dapat menguatkan harga minyak. Harga ninyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $80,61-$79,57. Namun jika naik, harga akan bergerak dalam kisaran Resistance $82,09-$83,63.