(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah pada akhir perdagangan pasar komoditas sesi Asia hari Senin (6/2/2023) rebound dari posisi terendah 1 bulan.
Sentimen terangkat merespon pernyataan seorang pejabat eksekutif IEA bahwa ekonomi China akan bangkit lebih dari perkiraan yang akan tinggikan permintaan minyak mentah.
Selain itu larangan Eropa atas impor lintas laut dan batasan harga untuk produk minyak Rusia juga mulai berlaku pada hari Minggu (5/2).
OPEC+ baru-baru ini juga memutuskan untuk mempertahankan kebijakan produksinya saat ini atas pernyataan Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman.
Pekan lalu harga minyak anjlok hampir 8% setelah data pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan menunjukkan bahwa Federal Reserve memiliki lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik $0,27 atau 0,33% pada $73,66 per barel.
Demikian juga harga minyak mentah jenis Brent yang merupakan acuan dunia naik 0,10%, atau $0,08, menjadi $80,02 per barel.
Untuk pergerakan selanjutnya, harga minyak Brent dan juga minyak WTI diperkirakan dalam trend yang bullish.
Sehingga untuk minyak WTI dapat meluncur ke kisaran resisten hariannya di 73.70 – 74.20,namun jika turun lagi akan meluncur ke support harian di 73.24 – 72.44,
Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting