(Vibiznews – IDX Stocks) – Laba bersih PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 45,4% YoY menjadi Rp753 miliar pada 4Q22, laba bersih kuartalan terendah sepanjang 2022 sekaligus yang terendah sejak Q2 2009.
Penjualan tumbuh 1,7% menjadi Rp9,7 triliun, dengan pertumbuhan kedua segmen home and personal care/HPC sebesar 1,5% dan foods and refreshment/FR 2,1%.
Beban pokok penjualan naik lebih tinggi yaitu 11,6% sehingga mendorong laba kotor turun 9,1%, sementara beban usaha naik 15%.
Dibandingkan dengan 3Q22 (QoQ), kinerja UNVR juga menurun. Penjualan turun 3,9%, sedangkan beban pokok penjualan naik 1,5% sehingga laba kotor turun 10,5% dan laba bersih turun 36,3%.
Secara kumulatif selama 2022, laba bersih Unilever turun 6,8% YoY menjadi Rp5,36 triliun dimana penjualan tumbuh 4,2% menjadi Rp41,2 triliun, dengan pertumbuhan masing-masing segmen HPC 3,3% dan FR 6%.
Di sisi lain, beban pokok penjualan naik 11,2%, salah satunya akibat kenaikan beban bahan baku sebesar 7,5%, yang menyebabkan laba kotor turun 2,9% dan GPM tergerus menjadi 46,3% (FY21: 49,6%).
Selain itu, proporsi beban iklan dan riset pasar terhadap penjualan naik menjadi 7,4% (FY21: 5,5%), sedangkan beban promosi turun menjadi 3,1% dari penjualan (FY21: 4,4%), seiring dengan strategi perseroan untuk memperkuat iklan brand dan mengurangi promosi.
Penjualan FY22 Unilever mencapai 98,7% dari estimasi konsensus analis sebesar Rp41,8 triliun, sedangkan laba bersih hanya mencapai 87,2% dari estimasi yaitu sebesar Rp6,15 triliun.
Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning