(Vibiznews – IDX Stocks) – Laba bersih emiten produsen keramik PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) turun 4,5% YoY menjadi Rp118 miliar pada 4Q22.
Penjualan turun 12,8% YoY menjadi Rp584 miliar. Sejalan dengan itu, laba kotor turun 4,7% dan GPM turun menjadi 39,5% (4Q21: 36,2% dan 3Q22: 41,7%).
Dibandingkan dengan 3Q22 (QoQ), penjualan turun-9,5%, laba kotor turun 14,3%, dan laba bersih turun 22,8 persen.
Secara kumulatif selama 2022, laba bersih tumbuh 22,4% YoY menjadi Rp576 miliar.
Penjualan tumbuh moderat 1,2% menjadi Rp2,6 triliun. Di sisi lain, beban pokok penjualan turun 6,2%, salah satunya dari penurunan beban pabrikasi yang sebesar 4,5%.
Hal ini mendorong laba kotor meningkat 14,5% dan GPM naik menjadi 40,7% (2021: 36%). Selain itu, total beban usaha juga turun 3,9%.
Secara opersional, volume penjualan tercatat mengalami penurunan sebesar 1,62% dari 67,71 juta meter persegi pada tahun 2021 menjadi 66,61 juta meter persegi pada tahun 2022.
Harga jual rata-rata mengalami peningkatan pada tahun 2022 sebesar 2,91% dibandingkan tahun 2021.
Emiten ini juga sudah berencana membagikan dividen tahun buku 2022 sebesar Rp45 per lembar saham, yang mencerminkan payout ratio sebesar 70% dari laba bersih.
Rencana ini akan dibahas dalam RUPS pada 9 Maret 2023 mendatang. Sementara untuk tanggal Cum Date telah ditetapkan pada tanggal 16 Maret 2022 dan pembayaran akan dilakukan pada tanggal 29 Maret 2023.
Harga saham ARNA per hari Kamis (16/02) ditutup naik 2.54% atau 25 poin ke harga Rp1010 per lembarnya dan untuk tahun ini telah menguat sebesar 1.51 persen.
Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning