(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 13-16 Februari 2023
Pada akhir hari Kamis, 16 Februari 2023
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.153 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,71%.
3. DXY menguat ke level 103,86.
4. Yield UST (US Treasury) Note10 tahun naik ke level 3,861%.
Pada pagi hari Jumat, 17 Februari 2023
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.170 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,70%.
Aliran Modal Asing (Minggu III Februari 2023)
1. Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 88,73 bps per 16 Februari 2023 dari 89,30 bps per 10 Februari 2023.
2. Berdasarkan data transaksi 13-16 Februari 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp4,62 triliun. Transaksi terdiri dari jual neto Rp3,52 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp1,10 triliun di pasar saham.
3. Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen s.d. 16 Februari 2023, nonresiden beli neto Rp45,40 triliun di pasar SBN. Dan jual neto Rp1,37 triliun di pasar saham.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting