(Vibiznews – IDX Stocks) – PT Bank Tabungan Negara Tbk dengan kode saham BBTN mengalami penurunan kinerja pada Q4 2022.
Laba bersih turun 10,5% menjadi Rp770 miliar dibandingkan Rp861 miliar pada Q4 2021.
Pendapatan bunga dan syariah turun 4,5%, sedangkan beban bunga dan syariah justru naik 17,1% sehingga pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) turun 18,5%.
Dibandingkan dengan Q3 2022 (QoQ), NII BBTN turun 4,8% sehingga laba bersih turun 4,2%.
Namun, secara kumulatif selama 2022 (FY22) laba bersih BBTN tumbuh 28,1% menjadi Rp3 triliun dibandingkan Rp2,4 triliun pada FY21.
Pendapatan bunga dan syariah tumbuh moderat 0,4%, tetapi beban bunga dan syariah turun 14,8% sehingga NII naik 15,4% menjadi Rp15 triliun. Di sisi lain, beban provisi (CKPN) naik 10,7% menjadi Rp4 triliun.
Dari segi operasional, total kredit dan pembiayaan disalurkan meningkat 8,5% YoY menjadi Rp298 triliun. Total dana pihak ketiga juga naik 8,8% YoY menjadi Rp322 triliun, terutama didukung giro (current account) yang naik 44% YoY.
Dibandingkan 2021, Net Interest Margin (NIM) naik dari 3,99% menjadi 4,40%. Kualitas aset membaik, dimana gross Non-Performing Loan (NPL) turun dari 3,70% menjadi 3,38%, meskipun net NPL naik dari 1,2% menjadi 1,32%.
Untuk tahun 2023, manajemen menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10-11% dan penurunan gross NPL ke level di bawah 3%.
Pencapaian laba bersih BBTN pada FY22 melebihi (mencapai 105%) dari estimasi laba bersih consensus analis sebesar Rp2,9 triliun.
Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning



