Harga Minyak Selasa Menguat Terpicu Gangguan Pasokan Irak

326

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah menguat pada hari Selasa, melanjutkan kenaikan tajam dari sesi sebelumnya di tengah risiko gangguan pasokan dari Kurdistan Irak dan harapan gejolak di perbankan dapat diatasi.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 14 sen, atau 0,19%, menjadi $72,95 per barel.

Minyak mentah berjangka Brent naik 17 sen, 0,22%, menjadi $78,29 per barel.

Harga naik lebih dari $3 pada hari Senin setelah Irak terpaksa menghentikan ekspor sekitar 450.000 barel per hari dari wilayah Kurdistan utara melalui Turki, menyusul keputusan arbitrase yang mengonfirmasi persetujuan Baghdad diperlukan untuk mengirimkan minyak.

Pengumuman hari Senin bahwa First Citizens BancShares Inc akan mengakuisisi simpanan dan pinjaman dari Silicon Valley Bank yang gagal memicu optimisme tentang sektor perbankan dan membuat saham bank Eropa lebih tinggi.

Harga minyak juga diperkirakan akan mendapat dukungan lanjutan dari tanda-tanda pemulihan permintaan di China.

Impor minyak mentah China diperkirakan akan naik 6,2% pada 2023 menjadi 540 juta ton, perkiraan tahunan oleh unit penelitian China National Petroleum Corp menunjukkan pada hari Senin.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pada hari Selasa bahwa Rusia perlu fokus pada peningkatan ekspor energi ke negara-negara yang disebut “ramah” dan mencatat pasokan minyak Rusia ke India melonjak 22 kali lipat tahun lalu.

Pasokan minyak mentah AS terlihat naik sekitar 200.000 barel pekan lalu, sebuah jajak pendapat Reuters awal menunjukkan pada hari Senin.

American Petroleum Institute (API), sebuah grup industri, akan mempublikasikan data inventarisnya pada pukul 16:30. EDT pada hari Selasa dan Administrasi Informasi Energi A.S. pada pukul 10.30 pada hari Rabu.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak akan mencermati data pasokan minyak mentah mingguan AS yang akan dirilis oleh API dan EIA, yang jika terealisir turun akan menguatkan harga minyak.