(Vibiznews – Commodity) – Harga nikel naik ke tertinggi 3 minggu pada hari Selasa, persediaan berkurang, namun kenaikan harga terbatas karena kenaikan pasokan dari Indonesia.
Harga Nikel kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0.7% menjadi $24,010 per ton setelah pernah mencapai tertinggi sejak 7 Maret di $24,310.
Harga nikel sempat turun 28% dalam 7 minggu karena kekhawatiran akan berkurangnya permintaan dan meningkatnya hasil Indonesia sebelum naik pada minggu lalu.
Nikel sudah terhenti turunnya sampai mencapai keseimbangan di $23,000 atau 24,000 menurut konsultan independen.
Permintaan akan meningkat, tetapi pasokan dari Indonesia banyak sehingga pasar akan menyerap sehingga seimbang atau menjadi surplus pada tahun ini.
Pada penutupan pasar hari Jumat di LME posisi terbuka mencapai 20% posisi terbesar sejak Juli 2022, tetapi beberapa posisi ditutup.
Harga nikel naik pada hari Jumat setelah persediaan nikel di gudang di Shanghai Futures Exchange turun 28% seminggu ini ke terendah sejak Juli tahun lalu.
Di LME selisih harga nikel tunai dengan harga nikel kontrak 3 bulan turun $179 per ton dari $333 selama tiga hari terakhir menandakan kekhawatiran persediaan jangka pendek.
Harga tembaga tiga bulan naik 0.2% menjadi $8,985.50 per ton karena berkurangnya kekhawatrian akan kesehatan di sektor perbankan dan menguatnya permintaan asset berisiko.
Permintaan tembaga turun di Cina pada minggu lalu karena faktor ekonomi makro dan kenaikan harga.
Harga logam lainnya di LME
- Harga Aluminium naik 1% menjadi $2,387 per ton
- Harga zinc naik 0.6% menjadi $2,930 perton
- Harga lead turun 0.4 % menjadi $2,125.5 per ton.
- Harga timah naik 1.2% menjadi $25,725
Analisa tehnikal untuk tembaga dengan support pertama di $8,751 dan berikut ke $8,581. Resistant ke $9,010 berikut ke $9,099.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting