(Vibiznews – IDX Stocks) – Laba bersih PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dengan kode saham INDF turun 24% YoY menjadi Rp1,7 triliun pada 4Q22.
Penjualan tumbuh 13,1% YoY menjadi Rp30 triliun, didorong pertumbuhan double digits seluruh segmen usaha, kecuali agrobisnis yang naik 2,3%.
Namun, beban pokok penjualan (COGS) naik 16,5%, dengan beban bahan baku naik 11,8%.
Akibatnya, margin laba kotor (GPM) turun menjadi 29,6% . Penurunan laba bersih dipengaruhi kenaikan beban keuangan sebesar 201,8% menjadi Rp2,56 triliun, terutama dari rugi selisih kurs dari aktivitas pendanaan.
Dibandingkan dengan 3Q22 (QoQ), laba bersih INDF turun tipis 1,8%. Penjualan tumbuh 7%, tetapi COGS naik 9,6% sehingga laba kotor tumbuh moderat 1,3%. Penurunan laba bersih dipengaruhi kenaikan beban keuangan sebesar 23,9%.
Secara kumulatif sepanjang 2022, laba bersih INDF turun 17% YoY menjadi Rp6,36 triliun, mencapai 85% dari estimasi konsensus analis.
Penjualan tumbuh 11,6% YoY menjadi Rp110,8 triliun, sesuai estimasi konsensus. Segmen consumer branded products/CBP tumbuh 14,6%, Bogasari 22,1%, distribusi 24,1%, sedangkan agrobisnis turun 16,6%.
Namun, COGS naik 14,9%, dengan beban bahan baku naik 16,6%. Akibatnya, GPM turun menjadi 30,7%, dibandingkan tahun 2021, 32,7%.
Penurunan laba bersih dipengaruhi kenaikan beban keuangan sebesar 177,3% menjadi Rp8 triliun, terutama dari rugi selisih kurs dari aktivitas pendanaan sebesar 4,8 triliun rupiah.
Harga saham INDF siang ini ditutup melonjak 1.18% atau 75 poin ke harga Rp6.450 per lembar.
Dan untuk kinerja sepanjang tahun ini telah menurun sebesar 4.80% atau 325 poin ke harga Rp6.450 per lembarnya.
Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning