Harga Minyak Jumat Terangkat Proyeksi Peningkatan Permintaan; Menuju Kenaikan Mingguan Keempat Berturut-turut

447
harga minyak mentah

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak naik pada hari Jumat setelah pengawas energi Barat mengatakan pihaknya memperkirakan permintaan global akan naik ke rekor tertinggi tahun ini di belakang pemulihan konsumsi China.

Badan Energi Internasional (IEA) juga memperingatkan bahwa pengurangan produksi yang diumumkan oleh produsen OPEC+ dapat memperburuk defisit pasokan minyak dan merugikan konsumen.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 26 sen, atau 0,32%, menjadi $82,42.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 17 sen, atau 0,2%, menjadi $86,26 per barel.

Kedua kontrak ditetapkan untuk membukukan kenaikan empat minggu berturut-turut di tengah meredanya kekhawatiran atas krisis perbankan bulan lalu dan keputusan mengejutkan minggu lalu oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lain yang dipimpin oleh Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ , untuk memotong produksi lebih lanjut.

Brent diatur untuk membukukan kenaikan mingguan 1,4%, sementara WTI naik 2%.

Dalam laporan bulanannya pada hari Jumat, IEA mengatakan permintaan minyak dunia akan tumbuh sebesar 2 juta barel per hari (bpd) pada tahun 2023 ke rekor 101,9 juta bpd, sebagian besar didorong oleh konsumsi China yang lebih kuat setelah pencabutan pembatasan COVID.

Permintaan bahan bakar jet menyumbang 57% dari kenaikan 2023, katanya.

Tetapi OPEC pada hari Kamis menandai risiko penurunan permintaan minyak musim panas sebagai bagian dari latar belakang keputusannya untuk memangkas produksi lebih lanjut 1,16 juta barel per hari.

IEA mengatakan keputusan OPEC+ dapat merugikan konsumen dan pemulihan ekonomi global.

IEA memperkirakan pasokan minyak global turun 400.000 bpd pada akhir tahun, mengutip perkiraan peningkatan produksi 1 juta bpd dari luar OPEC+ yang dimulai pada bulan Maret versus penurunan 1,4 juta bpd dari blok produsen.

Indeks dolar AS diperdagangkan pada level terendah satu tahun, setelah rilis data harga konsumen dan produsen AS minggu ini meningkatkan ekspektasi bahwa Fed mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga.

Pelemahan dolar AS membuat minyak berdenominasi dolar lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain, meningkatkan permintaan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak akan memperoleh sentimen positif dimana proyeksi dolar AS menurun seiring peningkatan sentimen The Fed akan segera menghentikan kenaikan suku bunganya. Juga proyeksi peningkatan permintaan global dan pemotongan produksi OPEC+ dapat menjadi sentimen pendukung juga untuk kenaikan harga minyak.