(Vibiznews – IDX Stocks) – Laba PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 30,47% menjadi Rp 1,40 triliun pada kuartal I 2023, lebih rendah jika dibandingkan kuartal pertama 2022 sebesar Rp 2,02 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan UNVR per 31 Maret 2023 yang belum diaudit, penurunan laba dipengaruhi penurunan penjualan pada kuartal I 2023 sebesar 2,15% menjadi Rp 10,6 triliun jika dibandingkan dengan kuartal I 2022 sekitar Rp 10,83 triliun.
Meski demikian, penjualan pada kuartal I 2023 mengalami kenaikan daripada kuartal IV 2022 yang senilai Rp 9,68 triliun dan kuartal III 2022 sekitar Rp 10,08 triliun.
Disisi lain, Unilever mencatatkan kenaikan pada beban pemasaran dan promosi pada kuartal pertama 2023 sebesar Rp 2,34 triliun atau naik 18,42% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp1,98 triliun.
Selanjutnya, kenaikan juga terjadi pada beban umum dan administrasi yang mencapai 57,57% menjadi Rp 1,02 triliun pada kuartal I 2023 jika dibandingkan pada kuartal I 2022 sebesar Rp 651,98 miliar.
Adapun, kenaikan pada beban umum dan administrasi disebabkan oleh kenaikan pada biaya lisensi merek, teknologi, dan biaya jasa serta biaya Enterprise Technology Solutions (ETS) yang dibayarkan kepada induk Unilever Indonesia maupun perusahaan afiliasi dengan nilai mencapai Rp 753,37 miliar atau naik 79,72% jika dibandingkan dengan kuartal I 2022 sebesar Rp 419,18 miliar.
Harga saham UNVR ditutup turun 0.97% pada penutupan perdagangan jelang libur Lebaran, ke Rp4.090 per lembar. Dan telah anjlok 11.47% atau lebih murah Rp530 per lembar selama perdagangan tahun 2023 ini.
Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning



