Uang Beredar Tumbuh Positif Pada Maret 2023

404
Uang Beredar Tumbuh Positif Januari 2023
Sumber: Bank Indonesia

(Vibiznews – Economy & Business) – Perekonomian Indonesia terus bertumbuh positif, hal ini dapat dicermati dari laporan Bank Indonesia tentang uang beredar pada Maret 2023.

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2023 tetap tumbuh positif.

Posisi M2 pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp8.293,6 triliun atau tumbuh 6,2% (yoy), setelah tumbuh 7,9% (yoy) pada Februari 2023. Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 4,8% (yoy) dan uang kuasi sebesar 8,0% (yoy).

Faktor-faktor yang memengaruhi uang beredar

Perkembangan M2 pada Maret 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus).

Penyaluran kredit pada Maret 2023 tumbuh sebesar 9,8% (yoy), setelah tumbuh 10,4% (yoy) pada bulan sebelumnya sejalan dengan pertumbuhan kredit produktif maupun konsumtif. Sementara itu, tagihan bersih kepada Pempus terkontraksi sebesar 25,7% (yoy), setelah terkontraksi sebesar 19,6% (yoy) pada Februari 2023.

Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 9,9% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 7,0% (yoy). Hal ini seiring dengan perkembangan cadangan devisa.

Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Penghimpunan DPK pada Maret 2023 tercatat Rp 7.759,3 triliun atau tumbuh 7,2% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 9,1% (yoy) (Tabel 3). Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh laju DPK korporasi dan perorangan (Tabel 4).

Tabel Penghimpunan DPK Maret 2023
Sumber: Bank Indonesia

Pada Maret 2023, tabungan tumbuh sebesar 4,3%(yoy), setelah tumbuh sebesar 5,1% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, giro tercatat tumbuh sebesar 12,7 % (yoy), setelah sebelumnya tumbuh 19,1% (yoy). Di sisi lain, simpanan berjangka tumbuh 5,7% (yoy), setelah tumbuh 5,5% pada bulan sebelumnya sejalan dengan perkembangan suku bunga simpanan berjangka.

Perkembangan Kredit

Kredit yang disalurkan oleh perbankan tumbuh positif pada Maret 2023. Penyaluran kredit pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp 6.424,4, Triliun, atau tumbuh 9,8% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 10,4% (yoy).

Perkembangan tersebut sejalan dengan laju penyaluran kredit pada golongan debitur korporasi (10,1%, yoy) dan perorangan (9,3%, yoy) (Tabel 5)

Tabel Pertumbuhan Kredit Maret 2023
Sumber : Bank Indonesia

Berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan penyaluran kredit pada Maret 2023, terutama disebabkan oleh perkembangan Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi dan Kredit Konsumsi (Grafik 4)

Grafik Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Jenis Kredit
Sumber: Bank Indonesia

Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh 10,0% (yoy) pada Maret 2023), setelah tumbuh 10,2% (yoy) pada bulan sebelumnya. Perkembangan KMK bersumber dari pergerakan KMK Industri Pengolahan yang tumbuh 4,7% (yoy) pada bulan laporan, setelah tumbuh 5,6% pada bulan Februari 2023.

Kredit Investasi (KI) pada Maret 2023 tumbuh 10,3% (yoy), setelah tumbuh 11,8% pada bulan sebelumnya.Terutama bersumber dari Sektor Industri Pengolahan serta sektor Pengangkutan dan Komunikasi.

Kredit Konsumsi (KK) tumbuh 9,1% (yoy) pada Maret 2023, setelah tumbuh 9,5% (yoy) pada bulan sebelumnya. (Tabel 6) Disebabkan oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan Kredit Multi Guna.

Analis Vibiz Research Center melihat bahwa uang beredar tetap tumbuh positif pada Triwulan I 2023 dan ke depannya. Meskipun pertumbuhan DPK mengalami penurunan 1,9% dibandingkan bulan sebelumnya dan pertumbuhan kredit mengalami kontraksi 0,6% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Namun berdasarkan Hasil Survei Perbankan Triwulan I 2023, diprakirakan penyaluran kredit triwulan II 2023 lebih tinggi. Hal ini karena kenaikan kebutuhan pembiayaan lebih tinggi dan telah terkonfirmasi dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU). Di mana diprakirakan kegiatan usaha meningkat lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting