Harga Minyak Senin Turun Tertekan Penguatan Dolar AS dan Proyeksi Kenaikan Suku Bunga

366
harga minyak WTI

(Vibiznews – Commodity) Harga Minyak turun pada hari Senin tertekan penguatan dolar AS dan sentimen suku bunga yang menguat serta data manufaktur China yang lebih lemah melebihi dukungan dari pengurangan pasokan baru OPEC+ yang mulai berlaku bulan ini.

The Fed, yang bertemu pada 2-3 Mei, diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi. Dolar AS naik terhadap sekeranjang mata uang pada hari Senin, membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun $1,24, atau 1,6%, diperdagangkan pada $75,54.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun $1,13, atau 1,41%, menjadi $79,20 per barel.

Kekhawatiran krisis perbankan telah membebani minyak dalam beberapa pekan terakhir dan lembaga besar AS ketiga yang gagal dalam dua bulan, regulator Amerika Serikat mengatakan pada hari Senin, First Republic Bank telah disita dan kesepakatan untuk menjual bank ke JPMorgan disepakati.

Data ekonomi yang lemah dari China menjadi fokus. Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur China turun menjadi 49,2 dari 51,9 pada bulan Maret, turun di bawah angka 50 poin yang memisahkan ekspansi dan kontraksi dalam aktivitas bulanan.

Beberapa dukungan datang dari pengurangan produksi sukarela sekitar 1,16 juta barel per hari oleh anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, yang berlaku mulai Mei.

Peningkatan data Manufaktur PMI AS bulan April menguatkan dolar AS dan menekan harga minyak.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak dapat turun tertekan penguatan dolar AS dan sentimen kenaikan suku bunga AS.