(Vibiznews – Commodity) Harga minyak memperpanjang kerugian pada hari Rabu setelah anjlok 5% di sesi sebelumnya, menjelang perkiraan kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun $2,16, atau 3,0%, menjadi $69,50.
Harga minyak mentah berjanbgka Brent turun $2,15, atau 2,84%, menjadi $73,18 per barel,
Kedua benchmark ditutup pada level terendah sejak akhir Maret di sesi sebelumnya, juga mencatat penurunan persentase satu hari terbesar sejak awal Januari.
Kekhawatiran tentang kesehatan sektor perbankan AS dan data pekerjaan AS yang suram memberikan tekanan.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan tambahan 25 basis poin pada hari Rabu untuk memerangi inflasi, sementara Bank Sentral Eropa juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan regulernya pada hari Kamis.
Lebih banyak kenaikan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menekan permintaan energi.
Regulator menyita First Republic Bank dan menjual sebagian besar asetnya ke JPMorgan Chase & Co pada hari Senin, dalam kesepakatan untuk menyelesaikan kegagalan bank AS terbesar sejak krisis keuangan 2008 dan menarik garis di bawah gejolak perbankan yang berkepanjangan.
Di Australia, bank sentral mengejutkan pasar dengan menaikkan suku bunga pada hari Selasa dan memperingatkan bahwa pengetatan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memerangi inflasi yang tinggi.
Kekhawatiran tentang permintaan diesel dalam beberapa bulan terakhir, sementara itu, telah mendorong minyak pemanas berjangka AS ke level terendah sejak Desember 2021.
Harga energi juga berada di bawah tekanan setelah data dari China selama akhir pekan menunjukkan aktivitas manufaktur turun secara tak terduga di bulan April. China adalah konsumen energi terbesar di dunia dan pembeli utama minyak mentah.
Sementara itu, pasokan minyak mentah AS turun untuk minggu ketiga berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Desember, turun sekitar 3,9 juta barel pekan lalu, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.
Data pasokan resmi dari Administrasi Informasi Energi A.S. akan dirilis pada pukul 10.30 EDT pada hari Rabu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak masih dibayangi sentimen bearish kenaikan suku bunga The Fed, yang jika suku bunga terealisir naik akan menekan harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $68,96-$67,88. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $70,51-$71,00.