(Vibiznews – IDX) Berdasarkan Laporan Keuangan (Anaudited) per tanggal 27 April 2023, WEGE berhasil meraih pendapatan mencapai Rp727 miliar atau naik 55% YoY (Year on Year) dengan gros profit sebesar Rp47 miliar YoY atau naik 56% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Ada pun komposisi pendapatan WEGE pada kuartal 1/2023 ini diperoleh dari Konstruksi sebesar Rp681,57 miliar atau naik 72% YoY, dari Modular sebesar Rp31,15 miliar dan sedangkan dari Konsesi dan Investasi sebesar Rp14,71 miliar atau naik 25% YoY.
Jika dilihat dari Rasio Keuangan, WEGE memiliki Current Ratio (CR): 1,95x, sedangkan Gros Profit Margin (GPM): 6,48% dan Debt Equity Ratio (DER): 1,21X. Hal ini menunjukan bahwa WEGE masih masuk dalam daftar aman di-charge Ekuitas Perusahaan Konstruksi yang artinya mencerminkan fundamental WEGE yang sehat dan survive.
Menurut Direktur Utama Hadian Pramudita Untuk menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis tahun 2023, WEGE menerapkan berbagai strategi, baik pada tingkatan operasional, pemasaran, pengembangan dan strategi keuangan yang sesuai dengan Rencana Kegiatan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2023.
Sedangkan Kontrak Baru hingga Maret 2023 telah mencapai Rp516 miliar, jika dikelompokkan dalam kategori tipe proyek yang terdiri dari Public Facilities sebesar 50,73%, Residential 45,89%, Office sebesar 1,76%, dan Commercial 1,62%. “Kami yakin target perolehan kontrak baru di tahun ini dapat tercapai karena WEGE tetap membidik proyek dari pemerintah dan BUMN disamping proyek dari swasta,” ujar Hadian optimis.
Komposisi capaian kontrak baru yang telah diperoleh tersebut antara lain: Gedung Fasilitas Pendidikan dan Laboratorium MKGI (Center of Exellence) dari BMKG sebesar Rp 247,18 miliar, Proyek Apartemen Sky House Alam Sutera sebesar Rp 237,10 miliar, Proyek Khay Ming School dengan pekerjaan MEP sebesar Rp14,90 miliar. Dari Modular dan Konsesi sebesar Rp.17,46 miliar. Dari kontrak Baru tersebut menunjukkan komposisi pasar BUMN sebesar 3,38%, pemerintah 47,84%, sedangkan dari swasta 48,78%.
Pada tahun ini WEGE menargetkan akan memperoleh Kontrak Dihadapi (Order Book) sebesar Rp 15,63 triliun atau naik 20,07% dari realisasi sebesar Rp 13,02 triliun. Target Kontrak Dihadapi tersebut terdiri dari target Kontrak Baru (New Contract) Rp 6,69 triliun dan Kontrak Lama (Carry Over) sebesar Rp 8,93 triliun.
Komposisi perolehan Kontrak Baru 2023 direncanakan berasal dari Pemerintah 68,21%; BUMN/BUMD 13,72%; dan Swasta 18,07%. “Dari komposisi tersebut, menunjukkan bahwa WEGE fokus pada proyek-proyek yang memiliki pendanaan yang kuat, jelas dan independent,” jelas Hadian.
Sementara target Penjualan (termasuk Penjualan Joint Operation/JO) 2023 sebesar Rp5,10 triliun naik 54,56% dari realisasi tahun 2022 sebesar Rp3,30 triliun, dengan target laba bersih mencapai Rp251,36 miliar atau naik 9,16% dari realisasi Laba Bersih 2022 Rp230,26 miliar. Untuk pengembangan bisnis di tahun 2023, perusahaan menggelontorkan Belanja Modal (Capital Expenditure) sebesar Rp266,1 miliar, yang diperuntukkan untuk Capital Employed dan Investasi.