PT. GTS Internasional Tbk Optimistis Prospek Bisnis Energi di 2023

563

(Vibiznews – IDX) Dengan meningkatnya permintaan terhadap ketersediaan energi bersih di pasar domestik maupun internasional, GTS Internasional siap melayani kebutuhan konsumen dengan terus menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan secara lingkungan hidup. Perseroan, yang bergerak dalam industri kapal pengangkutan dan infrastruktur LNG, optimistis terhadap potensi industri dan usaha yang masih cukup menjanjikan.

GTS Internasional Tbk  memproyeksikan industri gas alam cair di Indonesia di 2023 diperkirakan masih akan lebih stabil dan tidak terlalu terpengaruh dengan pasokan dari Rusia. Gas bumi saat ini juga telah menjadi andalan proses transisi dari energi kotor ke energi bersih sehingga produk gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) di Indonesia juga diperkirakan akan terus meningkat.

Tammy Meidharma, Direktur Utama GTS Internasional, memaparkan langkah-langkah keberlanjutan yang ditempuh perseroan. “Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan satu perangkat yang mengatur hubungan perseroan dan keseluruhan organ-organ perusahaan serta pemangku kepentingan,” ucap Tammy saat menyampaikan paparan kepada analis dan awak media di Jakarta, Jumat (12/05/2023).

PT GTS Internasional Tbk  telah merancang proyek infrastruktur gas dengan total nilai USD508 dalam periode 2024 hingga 2026.

Direktur GTSI, Dandun Widodo merinci pada Juni 2024 perseroan akan melakukan pengujian proyek penyimpanan dan penempatan LNG (liquefied natural gas) dengan nilai investasi USD50 juta. “Proyek ini akan beroperasi mulai 2024 hingga 2044 atau selama 20 tahun.” Selanjutnya, kata dia, perseroan akan membangun  Flaoting Stroage and Regasificatioan (FSRU) atau fasilitas penyimpanan gas dan regasifikasi terapung senilai USD265 juta  yang diharapkan beroperasi 2026 hingga 2025.

Di tahun 2022, Perseroan berhasil mencetak kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan tahun 2021. Secara pendapatan, per 31 Desember 2022, Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar USD 41.226.395, lebih tinggi 34,03% dibandingkan 2021 sebesar USD30.759.409.

Laba bersih Perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 143,03%, dari rugi sebesar USD11.914.342 menjadi mencetak laba bersih sebesar USD5.126.255. Per segmen usaha, pendapatan Perseroan juga mulai membaik di tahun 2022 yang mengindikasikan bahwa langkah strategis yang telah dirumuskan dan diimplementasikan oleh Direksi sejak awal tahun 2022 telah membuahkan hasil yang diharapkan.

Selain itu, Dandun menambahkan, “Perseroan juga tetap berada dalam posisi keuangan yang aman, dengan total asset sebesar USD123.802.012 di tahun 2022”. Hal ini didukung dengan Ekuitas Perseroan juga menguat di tahun 2022 menjadi USD56.962.210, meningkat sebesar 18,55% dari USD48.049.953 di akhir tahun 2021. Arus kas Perseroan juga menguat di tahun 2022, dengan kas dan setara kas di awal tahun 2022 sebesar USD13.521.647 menjadi USD20.369.841 di akhir tahun buku 2022.