Dolar AS Senin Naik Seiring Menguatnya Proyeksi Kenaikan Suku Bunga AS

299

(Vibiznews – Forex) Dolar AS menguat pada hari Senin karena ketahanan ekonomi di Amerika Serikat meningkatkan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve, sementara berita bahwa kesepakatan plafon utang telah diselesaikan memicu beberapa sentimen risiko.

Terhadap sekeranjang mata uang, dolar AS terpantau naik 0,04% menjadi 104,30.

Dolar AS membukukan tertinggi baru enam bulan di 140,91 yen pada awal perdagangan Asia dan menuju kenaikan bulanan lebih dari 3% terhadap mata uang Jepang.

Penurunan baru yen terjadi di belakang kenaikan imbal hasil Treasury AS, karena proyeksi tumbuh bahwa suku bunga di Amerika Serikat akan tetap lebih tinggi lebih lama.

Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan bahwa belanja konsumen AS meningkat lebih dari yang diperkirakan pada bulan April dan inflasi meningkat, menambah tanda-tanda ekonomi yang masih tangguh.

Imbal hasil Treasury AS melonjak karena data, dengan imbal hasil dua tahun yang biasanya mencerminkan ekspektasi suku bunga jangka pendek, naik lebih dari 10 basis poin ke level tertinggi dalam dua bulan di 4,639% pada hari Jumat.

Imbal hasil Treasury AS tidak diperdagangkan di Asia pada hari Senin, sehubungan dengan liburan Memorial Day di Amerika Serikat, sementara kontrak berjangka secara umum stabil. Hasil tersirat berjangka sepuluh tahun adalah 3,84%.

Pasar Inggris juga ditutup pada hari Senin untuk liburan.

Terhadap dolar, euro turun 0,13% menjadi $1,0719, sementara sterling tergelincir 0,07% menjadi $1,2342.

Pasar uang sekarang memperkirakan peluang hampir 68% bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan Juni, dibandingkan dengan peluang sekitar 17% seminggu yang lalu, menurut alat CME FedWatch.

Sentimen risiko di Asia didukung oleh berita pada akhir pekan bahwa Presiden AS Joe Biden telah menyelesaikan kesepakatan anggaran dengan Ketua DPR Kevin McCarthy untuk menangguhkan plafon utang $31,4 triliun hingga 1 Januari 2025.

Biden mengatakan pada hari Minggu bahwa kesepakatan itu siap untuk dibawa ke Kongres untuk pemungutan suara.

Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko sedikit lebih tinggi, dengan Aussie naik 0,17% menjadi $0,6529.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada hari Jumat mengatakan pemerintah akan gagal bayar jika Kongres tidak menaikkan plafon utang $31,4 triliun pada 5 Juni, setelah sebelumnya mengatakan gagal bayar bisa terjadi paling cepat 1 Juni.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, dolar AS berpotensi naik dengan menguatnya proyeksi kenaikan suku bunga AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 104.72-105.23. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 103.71-103.10.