Paramita Bangun Sarana (PBSA) Bagikan Dividen Tunai Rp40 per lembar, Catat Cum Dividennya

428
paramita

(Vibiznews – IDX Stocks) – Emiten konstruksi, PT Paramita Bangun Sarana Tbk dengan kode saham PBSA akan membagikan dividen tunai sejumlah Rp 120 miliar dari laba bersih tahun buku 2022, Rp40 per lembar saham.

Direktur Paramita Bangun Sarana Vincentius Susanto menuturkan pembagian dividen tunai ini sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada 25 Mei 2023.
Untuk gambaran, PBSA mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 133,68 miliar pada 2022. Nilai tersebut melonjak 59,90% secara tahunan dari Rp 83,60 miliar di 2023.

Kemudian PBSA memiliki saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebanyak Rp 161,88 miliar per 31 Desember 2022. Lalu, total ekuitas PBSA sejumlah Rp 645,41 miliar.

Berikut jadwal pembagian dividen tunai Paramita Bangun Sarana:
• Cum Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi: 6 Juni 2023
• Ex Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi: 7 Juni 2023
• Tanggal Pencatatan: 8 Juni 2023
• Cum Dividen Interim di Pasar Tunai: 8 Juni 2023
• Ex Dividen Interim di Pasar Tunai: 9 Juni 2023
• Tanggal Pembayaran Dividen Interim: 28 Juni 2023

PT Paramita Bangun Sarana Tbk menjalankan strategi diversifikasi pendapatan dengan mempertahankan bisnisnya di bidang pengolahan limbah yang akan menjadi bahan bakar rendah karbon berkelanjutan.

Vincentius Susanto, Direktur dan Corporate Secretary Paramita Bangun Sarana menjelaskan Shell Eastern Petroleum yang merupakan unit usaha dari perusahaan minyak raksasa Shell, telah melakukan akuisisi perusahaan pengolah limbah kelapa sawit di Asia, yaitu EcoOils Limited.

Akuisisi ini melibatkan 100% saham EcoOils Malaysia dan 90% saham EcoOils Indonesia. Sedangkan 10% saham EcoOils Indonesia tetap dimiliki oleh PBSA. PBSA dalam hal ini memutuskan untuk mempertahankan kepemilikan sahamnya pada EcoOils Indonesia.

Dengan diakuisisinya EcoOils Limited oleh perusahaan sebesar Shell, ini menunjukkan intensi yang besar dari Shell terhadap industri pengolahan limbah, khususnya dalam meningkatkan produksi bahan bakar rendah karbon yang berkelanjutan.

Lebih jauh, Vincentius mengungkapkan, PBSA ikut serta dalam proyek pembangunan pabrik EcoOils Indonesia, di Gresik, Jawa Timur dan Dumai, Riau.

Dibangunnya proyek pengolahan limbah oleh PBSA ini menunjukkan kompleksitas proyek konstruksi PBSA yang telah melakukan proyek konstruksi mulai dari pengolahan kelapa sawit itu sendiri hingga pengolahan limbahnya, dengan tetap mempertahankan prinsip PBSA dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Untuk kinerja saham PBSA, untuk hari ini, Senin (29/05) telah naik 1.10% atau 4 poin ke harga Rp368 per lembar. Dan selama tahun ini, telah melonjak setinggi 20.39% atau lebih mahal Rp62 per lembarnya.

Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning