Harga Jagung Turun di Akhir Minggu, Persediaan Naik

307
jagung

 (Vibiznews – Commodity) – Harga jagung naik pada hari Senin karena kekhawatiran persediaan setelah kekeringan terjadi di daerah produksi di Argentina. 

Di pelabuhan utama Argentina terlihat jumlah truk terendah selama 22 tahun menurut the Rosario grain exchange pada hari Jumat. 

Harga jagung naik 1% menjadi $6.10 per bushel pada hari Senin siang waktu Asia. 

Pada hari Jumat Harga jagung turun 6 sen (0.9%) menjadi $604.30 per bushel. 

Harga mingguan jagung turun 4 ¾ sen. 

Harga jagung turun setelah Laporan Bulanan Perkiraan Persediaan dan Permintaan WASDE Juni, persediaan global naik 150k MT menjadi 297.55 MMT. 

Produksi Argentina turun 2 MMT menjadi 35 MMT, sedangkan produksi Brazil naik 2 MMT. 

Persediaan AS naik 35 Mbu sehingga menjadi 1.452 bbu sesuai perkiraan. 

Laporan Penjualan Ekspor mingguan sebesar 172,709 MT dipesan dari persediaan lama seminggu sampai 1 Juni. Dibawah pemesanan minggu lalu dan 61% dari tahun lalu pada minggu yang sama.  

Dari persediaan baru 107k MT setelah dibatalkan, pemesan terbesar Mexico. 

Total ekspor belum dikirim dari perediaaan lama 38.34 MMT dan 2.96 MMT dari persediaan baru sampai 1 Juni. 

Cuaca pada minggu ini lembab yang dibutuhkan di Area tanam jagung di timur. 

Laporan the US Drought Monitor minggu ini cuaca kering naik 11% sehingga total menjadi 45%. Persentase tertinggi di area tanam jagung pada minggu pertama Juni diatas rata-rata pada periode ini. 

Korea Selatan NOFI memesan 1.38 MT jagung melalui tender. 

Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama $5.95 berikut ke $5.79. Resistant pertama $6.14 berikut ke $6.24.  

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting 

https://www.vibiznews.com/2023/05/16/review-harga-jagung-gandum-kedelai-laporan-wasde/