(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Rilis data NFP AS akhir pekan mengecewakan di bawah estimasi.
- Data itu menggoyahkan ekspektasi the Fed yang akan tetap hawkish setelah Juli ini.
- Investor akan mencari konfirmasi lagi pada rilis inflasi AS pekan mendatang.
- Pasar akan monitor pekan mendatang, antara lain, rilis inflasi CPI dan PPI AS pada Rabu dan Kamis malam (WIB), rilis inflasi Jerman (Selasa) dan GDP Inggris pada Kamis nanti.
Pasar saham dunia terpantau bias melemah, harga emas rebound, dan US dollar terkoreksi.
Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dunia global akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 10-14 July 2023.
===
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan tergelincir, bertengger ke sekitar level 2 minggu terendahnya, terpicu oleh data NFP yang mengecewakan di bawah estimasi, mengurangi prospek berlanjutnya kenaikan suku bunga the Fed, dimana indeks dolar AS secara mingguan berakhir melemah ke 102.27. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau melaju di minggu keduanya ke 1.0968. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1012 dan kemudian 1.1096, sementara support pada 1.0803 dan 1.0733.
Pound sterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.2837 terhadap dollar, dalam 3 minggu bullish. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.2849 dan kemudian 1.3042, sedangkan support pada 1.2590 dan 1.2486. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir turun ke level 142.07. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 144.65 dan 145.07, serta support pada 141.21 serta level 138.42. Sementara itu, Aussie dollar terpantau naik ke level 0.6692. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.6721 dan 0.6900, sementara support level di 0.6595 dan 0.6484.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat mengikuti sentimen positif Wall Street di tengah the Fed yang mulai mempertahankan tingkat suku bunganya. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat bullish 10 pekan ke level 33,706, level 33 tahun lebih tertingginya. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 33,773 dan 34,000, sementara support pada level 31,420 dan 30,558. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 20,040. Minggu ini akan berada antara level resistance di 20,156 dan 20,322, sementara support di 19,231 dan 18,044.
Bursa saham Wall Street minggu lalu melemah, tertekan oleh prospek kenaikan bunga the Fed lagi bulan Juli ini serta data NFP yang dirilis di bawah estimasi. Dow Jones secara mingguan melemah ke level 33,735, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 34,467 dan 34,589, sementara support di level 33,400 dan 32,704. Index S&P 500 minggu lalu turun ke level 4,401.8, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,458 dan 4,516, sementara support pada level 4,327 dan 4,256.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau rebound agak terbatas, terutama di hari terakhir pasar dengan data NFP lemah yang kembali menekan dollar dan yields US Treasury, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat ke level $1,925.56 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1958 dan berikut $1993, serta support pada $1893 dan $1885.
Dinamika pasar terus bergerak secara aktif, naik turun di pasar investasi. Perkembangan arah kebijakan moneter global, tingkat inflasi yang masih bertahan tinggi, rentannya prospek pemulihan ekonomi dunia, perang dan tensi geopolitik yang memanas, dan seterusnya. Itu yang ramai terjadi dalam pasar financial global.
Kalau Anda tidak punya waktu banyak kesempatan untuk mengikuti dan memahami pergerakan pasar demikian, Vibiznews.com dapat membantu Anda sepenuhnya serta memanfaatkannya untuk keputusan investasi yang lebih akurat. Terima kasih telah bersama kami mengingat kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting