(Vibiznews – Commodity) – Harga aluminium naik pada hari Selasa karena melemahnya dolar, meningkatnya data penjualan mobil di Cina. Cina mendukung pasar properti. Investor menantikan data inflasi AS dan data perdagangan Cina.
Harga aluminium di the London Metal Exchange (LME) naik 1.5% menjadi $2,179 MT setelah menyentuh harga tertinggi sejak 28 Juni di $2,191.
Harga logam industri mengikuti pergerakan dolar AS, dan mengikuti pergerakan kebijakan dari the Feds.
Dolar melemah ke terendah dua bulan, sehingga harga logam AS menjadi murah bagi pembeli diluar mata uang dolar. Data inflasi AS akan diumumkan hari Rabu.
Aluminium digunakan untuk transport, konstruksi dan pengemasan turun 19% sejak pertengahan Januari setelah Cina menghapus pembatasan Covid 19. Walaupun kenaikan akan konsumsi dari logam industri belum terjadi.
Pada hari Senin Cina memperpanjang kebijakan yang mendukung sektor properti, sehingga membuat harga logam industri naik.
Ekspor aluminium Cina Januari – Mei turun 20% sehingga menimbulkan pertanyaan apakah permintaan di luar Cina berkurang karena menghadapi sukubunga yang tinggi.
Persediaan aluminium di gudang LME turun 531,725 MT setelah keluar 2,350 ton, melalui Gwangyang , Korea Selatan menurut data harian.
Diskon antara aluminium tunai di LME dengan kontrak tiga bulan mencapai perbedaan tertinggi sejak 22 Maret, menunjukkan bahwa pasokan jangka pendek banyak.
Harga Logam Lain di LME:
- Harga tembaga di LME naik 0.3% menjadi $8,394 per MT.
- Harga zinc naik 1.7% menjadi $2,392 perton
- Harga timah naik 0.6 % menjadi $28,120 per ton
- Harga Nikel turun 1.2 % menjadi $20,755 per ton
- Harga lead turun 0.1% menjadi $2,061.5 perton
Analisa tehnikal untuk aluminium dengan support pertama $2,137 kemudian 2,102 . Resistant pertama 2,250 berikut 2,285.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting