Pasar Kompak Rally, Kenaikan Suku Bunga Global Segera Berakhir — Domestic Market Outlook, 17-21 July 2023

1350
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • IHSG dan rupiah serempak rally signifikan, terpicu oleh sentimen bahwa the Fed segera mengakhiri siklus kenaikan bunganya.
  • Kinerja Industri Pengolahan pada triwulan II dilaporkan BI terus meningkat pada fase ekspansi, dengan PMI-BI 52,39%.
  • Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang ini adalah rilis neraca perdagangan pada hari Senin.

Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 17-21 July 2023.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau menguat signifikan di pekan ketiganya, mencapai 11 minggu tertingginya, mengikuti sentimen positif bursa global oleh harapan siklus kenaikan bunga segera berakhir, sedangkan investor asing melakukan net buy sekitar Rp0,6 triliun. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya menguat. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 2,28%, atau 153,113 poin, ke level 6.869,572. Untuk minggu berikutnya (17-21 Juli 2023), dengan dipotong libur pada Kamis, IHSG kemungkinan akan terkoreksi di overbought area pada awal pekan, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 6.875 dan 6.959. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.712, dan bila tembus ke level 6.622.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu bangkit menguat cukup signifikan ke posisi 2 minggu tertingginya, rebound dari 3,5 bulan terendahnya, di tengah capital inflow di pasar SBN sebesar Rp6,5 triliun, serta prospek akan berakhirnya kenaikan bunga the Fed, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir menguat 1,23% ke level Rp 14.955. Sementara, dollar global terpantau tergelincir ke 15 bulan terendahnya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan agak tertahan sementara, atau kemungkinan rupiah konsolidasi dengan bias penguatan, dalam range antara resistance di level Rp15.132 dan Rp15.222, sementara support di level Rp14.890 dan Rp14.785.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir menguat secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun yield obligasi dan berakhir ke 6,191% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah kembalinya aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury berbalik terkoreksi dalam seminggunya.

===

Kinerja Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan pada triwulan II 2023 meningkat dan berada pada fase ekspansi. Hal tersebut tecermin dari PMI-BI triwulan II 2023 sebesar 52,39%, lebih tinggi dari 50,75% pada triwulan sebelumnya.

Peningkatan terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI-BI terutama Volume Produksi, Volume Pesanan, dan Volume Persediaan Barang Jadi yang berada dalam fase ekspansi (indeks>50).

Kinerja penjualan eceran secara tahunan diprakirakan meningkat pada Juni 2023. Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2023 sebesar 223,2, atau tumbuh positif sebesar 8,0% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 4,5% (yoy).

Berdasarkan data transaksi 10 – 13 Juli 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp7,10 triliun terdiri dari beli neto Rp6,54 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp0,56 triliun di pasar saham.

===

Seorang investor ketika memilih instrumen investasinya dan kemudian masuk ke pasar tentunya berharap akan memperoleh profit dari keputusan investasinya tersebut. Harapan. Itu sesuatu yang begitu memengaruhi pandangan investor. Harapan yang diwarnai oleh ekspektasi.

Kalau Anda ingin kenal pasar –memang tidak mudah untuk mengenalnya—harus tahu seperti apa ekspektasi pasar hari-hari ini. Vibiznews.com telah siap sejak lama ingin memperkenalkan Anda kepada pasar, karena kami ada sebagai partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting