(Vibiznews – Commodity) Harga Emas naik lebih dari satu bulan tertinggi pada hari Selasa, didukung oleh melemahnya dolar AS dan imbal hasil Treasury AS yang lebih rendah, sementara investor fokus pada prospek jalur kebijakan moneter Federal Reserve di luar pertemuan 25-26 Juli.
Emas spot naik 1% menjadi $1.974,99 per ons, level tertinggi sejak 2 Juni.
Emas berjangka AS naik 0,9% menjadi $1.973,40.
Indeks dolar terhuyung-huyung mendekati level terendah lebih dari satu tahun, membuat emas batangan lebih terjangkau bagi pembeli yang memegang mata uang lain. Imbal hasil Treasury AS berdetak lebih rendah untuk hari kedua berturut-turut.
Pedagang emas juga memperhatikan data yang menunjukkan penjualan ritel AS naik kurang dari yang diperkirakan pada bulan Juni, meskipun belanja konsumen tampak solid, yang kemungkinan membuat ekonomi bertahan di kuartal kedua.
Pada hari Senin, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan dia tidak memperkirakan ekonomi akan memasuki resesi.
Pedagang memperkirakan kenaikan suku bunga 25 basis poin lainnya pada pertemuan Fed minggu depan.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas dengan hasil nol.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan sealnjutnya, harga emas akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika bergerak naik seiring sentimen kenaikan suku bunga AS, akan dapat menekan harga emas.



