Pasar Variatif Terbatas, Menjelang Pertemuan Bank Sentral — Domestic Market Outlook, 24-28 July 2023

818
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • IHSG dan rupiah bergerak variatif dalam rentang terbatas, menjelang pertemuan BI dan the Fed pekan ini.
  • BI melaporkan pemberian kredit perbankan tetap bertumbuh sampai triwulan kedua ini.
  • Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang ini adalah rilis BI7DRR pada hari Selasa yang diperkirakan bertahan di 5,75%.

Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 24-28 July 2023.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau menguat agak terbatas di pekan keempatnya, sekitar level 11 minggu tertingginya, mengikuti sentimen positif bursa global, serta investor asing melakukan net buy sekitar Rp2,1 triliun. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya giliran terkoreksi. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 0,16%, atau 11,230 poin, ke level 6.880,802. Untuk minggu berikutnya (24-28 Juli 2023), dengan IHSG kemungkinan akan bias menguat lalu tertahan di overbought-nya, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 6.931 dan 6.972. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.783, dan bila tembus ke level 6.622.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu terkoreksi terbatas dari 2 minggu tertingginya, di antara rebound-nya dollar global, meskipun terdapat capital inflow di pasar SBN sebesar Rp2,6 triliun, serta kemungkinan kenaikan bunga the Fed minggu mendatang, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 0,59% ke level Rp 15.043. Sementara, dollar global terpantau bangkit ke 1,5 minggu tertingginya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan menanjak bertahap, atau kemungkinan rupiah terkoreksi secara perlahan, dalam range antara resistance di level Rp15.132 dan Rp15.222, sementara support di level Rp14.913 dan Rp14.785.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir menurun secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik yield obligasi dan berakhir ke 6,244% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury bergerak sideways dalam seminggunya.

===

Hasil Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan II 2023 meningkat. Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 94,0%. Pertumbuhan kredit baru tersebut terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali Kredit Investasi yang sedikit lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya.

Berdasarkan data transaksi 17 – 20 Juli 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp4,67 triliun terdiri dari beli neto Rp2,56 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp2,11 triliun di pasar saham.

===

 

Bagi Anda yang mungkin, karena kesibukan atau hal lainnya, baru kembali beraktivitas dalam dinamika pasar investasi disarankan untuk pelajarilah dahulu situasi pasar secara hati-hati. Sikap “hati-hati” adalah kata kunci dalam berivestasi. Investasi itu bukan asal tebak, untung-untungan, atau sikap ‘semoga kali ini benar’.

Investasi seutuhnya meliputi analisis, pengetahuan, pengalaman, pendalaman isyu, modal yang memadai, manajemen risiko, penguasaan psikologi, serta juga intuisi professional. Kombinasi ini semua membuat investor sukses berkarakteristik kehati-hatian. Hati-hati tetapi berani mengambil keputusan sesuai dengan pertimbangan matangnya. Kalau perlu bantuan, gabung saja lagi dengan kami yang adalah partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting