(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin siang ini (14/8) terpantau melemah 18,889 poin (0,27%) ke level 6.861,080 setelah dibuka turun ke level 6.869,195.
IHSG terkoreksi mengikuti sentimen negatif regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya melemah dipimpin Hang Seng oleh sektor propertinya, serta Wall Street akhir pekan yang ditutup mixed.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau melemah 0,54% atau 83 poin ke level Rp 15.330, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya; diangkat data inflasi produsen (PPI) Amerika yang juga beranjak naik setelah menanjaknya CPI yang memicu spekulasi berlanjutnya kenaikan bunga the Fed.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.247, terpantau di di oversold area-nya, dan di level 5 bulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 10,784 poin (0,16%) ke level 6.869,195. Sedangkan indeks LQ45 turun 1,920 poin (0,20%) ke level 962,427. Siang ini IHSG melemah 18,889 poin (0,27%) ke level 6.861,080. Sementara LQ45 terlihat turun 0,37% atau 3,560 poin ke level 960,787.
Tercatat saat ini sebanyak 209 saham naik, 316 saham turun dan 203 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat bias melemah, di antaranya Nikkei yang menurun 1,31%, dan Indeks Hang Seng yang turun 2,43%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Wismilak (WIIM) -9,79%, Gajah Tunggal (GJTL) -5,43%, Adi Sarana (ASSA) -4,05%, dan Astra Otoparts (AUTO) -3,46%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak negatif searah regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini melemah setelah rilis kenaikan inflasi produsen AS yang memicu estimasi kelanjutan naik bunga the Fed lagi.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih di zona merah dan berkurang, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.966 dan 6.989. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.800, dan bila tembus ke level 6.622.
.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



