(Vibiznews – Commodity) Harga kopi Arabika pada hari Senin ditutup sedikit lebih tinggi, seiring menyusutnya persediaan kopi global.
Persediaan kopi arabika yang dipantau ICE pada hari Jumat lalu turun ke level terendah dalam 8-3/4 bulan sebanyak 513.665 kantong.
Harga kopi Arabika bulan September berakhir naik tipis 10 sen atau 0,07% pada 147,55.
Harga kopi berada di bawah tekanan, dengan arabika jatuh ke level terendah dalam 7-1/2 bulan pada hari Jumat lalu, karena cuaca yang baik di Brazil telah mempercepat panen kopi di negara tersebut, meningkatkan pasokan dan menurunkan harga. Cooxupe, koperasi ekspor kopi Brasil, melaporkan Rabu lalu bahwa panen kopi Brasil telah selesai pada 11 Agustus sebesar 81,9%, lebih tinggi dari 79,8% yang diselesaikan pada waktu yang sama tahun lalu. Kondisi kering di Brazil telah mempercepat laju panen kopi. Somar Meteorologia melaporkan hari ini bahwa wilayah Minas Gerais Brasil tidak menerima hujan minggu lalu. Minas Gerais menyumbang sekitar 30% dari tanaman arabika Brasil. Brasil adalah penghasil kopi arabika terbesar di dunia.
Peningkatan ekspor kopi Brasil berdampak negatif terhadap harga setelah Cecafe melaporkan pada tanggal 10 Agustus bahwa ekspor kopi hijau Brasil pada bulan Juli naik +22% y/y menjadi 2,7 juta kantong, dengan ekspor Robusta pada bulan Juli meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi 505.153 kantong.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kopi Arabika masih akan menemui sentimen bearish cuaca baik di Brasil yang mempercepat panen kopi, juga perkiraan penguatan dolar AS dengan The Fed diperkirakan masih harus memperketat kebijakan moneternya untuk menekan inflasi. Harga kopi Arabika diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 146,93-145,90. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 148,70-148,59.



