IHSG Kamis Pagi Agak Mendatar ke Sekitar 6.925; Tertahan setelah Rally 3 Hari

432
IHSG
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis pagi ini (24/8) terpantau mendatar dengan menguat tipis 3,945 poin (0,06%) ke level 6.925,355 setelah dibuka turun ke level 6.917,507.

IHSG bergerak fluktuatif di dua zona setelah 3 hari rally, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya menguat menantikan kebijakan suku bunga di Korsel dan Indonesia, serta mengikuti Wall Street yang ditutup dalam gain.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini terpantau menguat 0,24% atau 37 poin ke level Rp 15.263, dengan dollar AS di pasar uang Asia menurun setelah menguat di sesi global sebelumnya; sempat terkoreksi oleh data aktivitas bisnis AS yang mendekati stagnasi yang dapat menahan the Fed dalam menaikkan suku bunganya.

Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.300, terpantau mendekati level 2 minggu tertingginya.

Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 3,903 poin (0,06%) ke level 6.917,507. Sedangkan indeks LQ45 turun 0,138 poin (0,01%) ke level 959,994. Pagi ini IHSG menguat 3,945 poin (0,06%) ke level 6.925,355. Sementara LQ45 terlihat naik 0,18% atau 1,682 poin ke level 961,814.

Tercatat saat ini sebanyak 202 saham naik, 219 saham turun dan 226 saham stagnan.

Sementara itu, bursa Wall Street dini hari ditutup kompak menguat ditopang oleh sektor teknologi. Sedangkan, bursa regional pagi ini bias menguat, di antaranya Nikkei yang menanjak 0,42%, dan Indeks Hang Seng yang naik 1,08%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dibuka di dua zona tertahan setelah rally 3 hari, sementara bursa kawasan Asia pagi ini bias menguat setelah Wall Street ditutup kompak dalam gain.

Berikutnya IHSG kemungkinan masih bias menguat lalu ditahan profit taking, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.966 dan 6.989. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.800, dan bila tembus ke level 6.622.

.

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group