(Vibiznews – Commodity) Harga kakao pada hari Senin membukukan kenaikan seiring berkurangnya pasokan kakao dari Pantai Gading. Petani Pantai Gading mengirimkan 2,36 MMT kakao dari 1 Oktober-30 September, turun -4,1% y/y. Pantai Gading adalah produsen kakao terbesar di dunia.
Harga kakao di bursa berjangka New York berakhir melonjak 2,46% pada 3.502.
Faktor pendukungnya adalah persediaan kakao yang disimpan di pelabuhan AS yang dipantau oleh ICE terus menurun selama empat bulan terakhir ke level terendah dalam 7-3/4 bulan pada hari Senin.
Harga kakao cenderung lebih tinggi selama setahun terakhir, dengan kakao berjangka terdekat (U23) NY naik ke level tertinggi dalam 44 tahun pada tanggal 13 September di tengah kekhawatiran terhadap produksi kakao global. Akibat hujan lebat yang terjadi baru-baru ini di Afrika Barat, penyakit busuk buah telah menyebar. Penyebaran penyakit yang menyebabkan buah kakao menjadi hitam dan busuk ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas dan produksi tanaman kakao serta mendorong pasar kakao global mengalami defisit selama tiga tahun pada musim 2023/24.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao akan mencermati pasokan kakao dari Pantai Gading, yang jika masih berkurang, akan menguatkan harga kakao. Namun juga akan mencermati pergerakan dolar AS, dimana jika data JOLTs Job Openings terealisir turun, akan menekan dolar AS dan dan dapat memberikan dorongan positif bagi harga kakao. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 3.548-3.589. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 3.485-3.452.



