(Vibiznews – Commodity) Harga kopi Arabika pada hari Senin berakhir naik terdukung pasokan kopi global yang ketat setelah Organisasi Kopi Internasional (ICO) pada tanggal 14 September melaporkan bahwa ekspor kopi global selama Oktober-Jul turun -5,7% y/y menjadi 103,736 juta kantong.
Harga kopi Arabika di bursa berjangka New York berakhir naik 2% pada 149,10.
Selain itu, Federasi Petani Kopi Kolombia melaporkan pada tanggal 9 Agustus bahwa ekspor kopi Kolombia pada bulan Juli turun -17% y/y menjadi 846.000 kantong. Kolombia adalah produsen biji kopi arabika terbesar kedua di dunia. Namun, Honduras, negara penghasil kopi terbesar di Amerika Tengah, melaporkan pada tanggal 31 Juli bahwa ekspor kopinya naik +63% y/y di bulan Juli menjadi 828,499 kantong.
Persediaan kopi saat ini terbatas karena persediaan kopi arabika yang dipantau ICE pada tanggal 20 September turun ke level terendah dalam 10-1/2 bulan yaitu sebanyak 440.853 kantong.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kopi Arabika berpotensi naik dengan masih ketatnya perkiraan pasokan global. Juga perlu dicermati pergerakan dolar AS, dimana jika data JOLTs Job Openings terealisir turun, akan menekan dolar AS, dan dapat memberikan dorongan penguatan harga kopi Arabika. Harga kopi Arabika diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 150,29-151,12. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 148,62-147,10.



