(Vibiznews – Commodity) Harga kakao pada hari Rabu berakhir naik tipis terpicu pelemahan dolar AS mendorong short-covering kakao di bursa berjangka New York.
Harga kakao bulan Desember di bursa berjangka New York ditutup naik 0,09% pada 3.431.
Faktor pendukung lainnya adalah persediaan kakao yang disimpan di pelabuhan-pelabuhan AS yang dipantau oleh ICE terus menurun selama empat bulan terakhir ke level terendah dalam 7-3/4 bulan pada hari Rabu.
Harga kakao cenderung lebih tinggi selama setahun terakhir, dengan kakao berjangka terdekat (U23) NY naik ke level tertinggi dalam 44 tahun pada tanggal 13 September dan kakao London mencatat rekor tertinggi pada tanggal 15 September di tengah kekhawatiran terhadap produksi kakao global. Akibat hujan lebat yang terjadi baru-baru ini di Afrika Barat, penyakit busuk buah telah menyebar. Penyebaran penyakit yang menyebabkan buah kakao menjadi hitam dan busuk ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas dan produksi tanaman kakao serta mendorong pasar kakao global mengalami defisit selama tiga tahun pada musim 2023/24.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao akan mencermati pergerakan dolar AS. Jika data jobless claim AS terealisir naik, akan melemahkan dolar AS, dan dapat menguatkan harga kakao. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 3.458-3.488. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 3.401-3.379.



