(Vibiznews – Commodity) Harga kopi Arabika berakhir turun pada hari Rabu seiring kondisi cuaca hujan di Brazil yang telah memicu penjualan dana kopi berjangka.
Prakiraan hujan di wilayah penghasil kopi di Brasil telah meredakan kekhawatiran akan kekeringan dan memberikan dampak buruk terhadap harga kopi.
Harga kopi Arabika bulan Desember di bursa berjangka New York turun 1,61% pada 146,35.
Prakirawan cuaca Maxar Technologies mengatakan daerah perkebunan kopi Brasil akan mengalami hujan sedang hingga lebat dalam sepuluh hari ke depan, yang akan meningkatkan kelembapan tanah untuk pertumbuhan ceri, memicu pembungaan tanaman kopi secara luas, dan meningkatkan hasil panen kopi Brasil pada tahun 2024/25.
Pelemahan pada real Brazil juga merupakan bearish bagi harga kopi setelah Real Brasil pada hari Rabu jatuh ke level terendah dalam 6 bulan terhadap dolar, mendorong penjualan ekspor oleh produsen kopi Brasil.
Jumat lalu, kopi arabika anjlok ke level terendah dalam 8 1/2 bulan dalam jangka waktu terdekat karena perkiraan akan turunnya hujan di wilayah perkebunan kopi Brazil, yang seharusnya meningkatkan hasil kopi. Somar Meteorologia melaporkan pada hari Senin bahwa wilayah Minas Gerais di Brasil menerima curah hujan 58,4 mm dalam seminggu terakhir, atau 188% dari rata-rata historis. Minas Gerais menyumbang sekitar 30% tanaman arabika Brasil.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kopi Arabika masih akan dibayangi sentimen bearish cuaca hujan di Brasil yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Namun perlu dicermati pergerakan dolar AS yang jika bergerak turun, akan dapat menguatkan harga kopi Arabika. Harga kopi Arabika diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 145,24-145,03. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 146,64-147,05.



