Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (6 Oktober 2023); Rupiah Melemah

462

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, demikian rilis dari Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Jumat (6/10).

Perkembangan Nilai Tukar 2 – 6 Oktober 2023

Pada akhir hari Kamis, 5 Oktober 2023

1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.610 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 7,03%.
3. DXY[1] menguat ke level 106,33.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 4,719%.

Pada pagi hari Jumat, 6 Oktober 2023

1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.615 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun turun ke 7,01%.

Aliran Modal Asing (Minggu I Oktober 2023)

1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 5 Oktober 2023 sebesar 100,31 bps, naik dibandingkan per 29 September 2023 sebesar 92,41 bps.

2. Berdasarkan data transaksi 2 – 5 Oktober 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp2,50 triliun. Terdiri dari jual neto Rp2,92 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,02 triliun di pasar saham. dan beli neto Rp0,40 triliun di SRBI.

3. Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen s.d. 5 Oktober 2023, nonresiden beli neto Rp57,64 triliun di pasar SBN. Jual neto Rp6,43 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp7,65 triliun di SRBI.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting