Harga Gula Rabu Masih Tertekan Peningkatan Produksi di Brazil; Akankah Tekanan Berlanjut?

495
gula, sugar

(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York turun pada hari Rabu, memperpanjang penurunan pada hari Selasa terpicu peningkatan produksi gula di Brazil.

Harga gula kontrak bulan Maret 2024 berakhir merosot 2,4% pada 26,40.

Unica pada hari Selasa melaporkan bahwa produksi gula Brasil Tengah-Selatan pada paruh kedua bulan September naik +98% y/y menjadi 3.364 MMT dan produksi gula pada tahun panen 2023/24 hingga September naik +23.8% y/y menjadi 32.615 MMT. Selain itu, 49,54% tebu yang dihancurkan digunakan untuk produksi gula tahun ini, meningkat dari 45,46% tahun lalu.

Selama sebulan terakhir, harga gula telah meningkat tajam, dengan gula di bursa New York pada tanggal 19 September mencatatkan harga tertinggi dalam 12 tahun, di tengah kekhawatiran mengenai produksi gula global yang lebih kecil. Pada tanggal 5 September, Alvean, pedagang gula terbesar di dunia, mengatakan pihaknya memperkirakan defisit gula global pada tahun 2023/24 sebesar -5,4 MMT, yang merupakan tahun keenam kelangkaan gula, karena India mungkin membatasi ekspor gula dan petani Thailand menanam singkong yang lebih menguntungkan dibandingkan tebu.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati pergerakan dolar AS yang dapat bergerak lemah jika data inflasi AS bulan September terealisir menurun. Jika dolar AS melemah, maka dapat menguatkan harga gula. Namun jika pengaruh peningkatan produksi gula di Brazil masih menjadi sentimen kuat, akan menekan harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 26,20-25,97. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 26,64-26,91.