Pernyataan Dovish Pejabat Fed dan Data Inflasi AS – Market Mover 12 October 2023

606

(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global pekan ini mencermati pernyataan pejabat The Fed dan data penting Inflasi AS yang akan menjadi pertimbangan bagi The Fed akankah kembali menaikkan suku bunganya atau tidak.

Presiden Fed Atlanta Bostic menyatakan tidak perlu menaikkan suku bunga lagi, dan menurutnya suku bunga kebijakan The Fed berada pada posisi yang cukup membatasi untuk menurunkan inflasi hingga 2%.

Sebelumnya Wakil Ketua Fed Jefferson mengatakan para pembuat kebijakan dalam posisi untuk melanjutkan dengan hati-hati dalam menilai sejauh mana setiap penguatan kebijakan tambahan yang mungkin diperlukan  sehubungan meningkatnya imbal hasil Treasury baru-baru ini.

Presiden Fed Dallas Logan menyatakan lonjakan imbal hasil Treasury jangka panjang baru-baru ini mungkin berarti berkurangnya kebutuhan bagi Fed untuk menaikkan suku bunga lagi.

Pada Rabu malam dirilis data PPI AS bulan September yang naik melebihi perkiraan.

Pada Kamis dinihari juga dirilis risalah pertemuan The Fed, yang sedikit hawkish bagi kenaikan suku bunga AS atau sebaliknya.

Pada Kamis malam akan dirilis data Inflasi AS bulan September yang diindikasikan menurun.

Jika data inflasi AS bulan September terealisir menurun, akan semakin memperkuat The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Bagaimanakah pengaruh pernyataan dovish pejabat The Fed dan data inflasi AS bagi pasar perdagangan investasi global?

Dari pasar Forex, dolar AS bergerak hati-hati, terpantau bergerak datar menjelang rilis risalah pertemuan The Fed. Dolar AS juga sempat turun kemarin setelah pernyataan dovish pejabat The Fed yang memberikan sentimen tidak akan terjadi kenaikan suku bunga. Demikian juga jika data Jika data inflasi AS bulan September terealisir menurun, akan semakin memperkuat The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah dan akan menurunkan dolar AS.

Dari pasar Index, bursa Wall Street berakhir naik seiring pernyataan dovish pejabat Fed berikan sentimen jeda kenaikan suku bunga AS. Bursa Asia ditutup menguat, sedangkan Bursa Eropa berakhir mixed. Jika data inflasi AS terealisir turun akan menguatkan bursa saham global.

Dari pasar Komoditas, harga emas naik di dekat level tertingginya dalam lebih dari satu minggu terpicu pernyataan beberapa pejabat Federal Reserve AS menyatakan bahwa lonjakan imbal hasil Treasury baru-baru ini mungkin membuat kenaikan suku bunga lebih lanjut menjadi kurang diperlukan. Indikasi penurunan data Inflasi AS semakin memberikan sinyal dovish bagi kenaikan suku bunga AS, akan dapat menguatkan harga emas. Sedangkan harga minyak bergerak turun seiring meredanya kekhawatiran gangguan pasokan.