Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (13 Oktober 2023); Rupiah Menguat

470

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 9 – 13 Oktober 2023

Pada akhir hari Kamis, 12 Oktober 2023
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.685 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,76%.
3. DXY[1] menguat ke level 106,60.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke level 4,697%.

Pada pagi hari Jumat, 13 Oktober 2023
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.720 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,82%.

Aliran Modal Asing (Minggu II Oktober 2023)

1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 12 Oktober 2023 sebesar 93,97 bps, turun dibandingkan per 6 Oktober 2023 sebesar 97,08 bps.

2. Berdasarkan data transaksi 9 – 12 Oktober 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp4,32 triliun. Terdiri dari jual neto Rp4,62 triliun di pasar SBN, jual neto Rp0,10 triliun di pasar saham. Dan beli neto Rp0,40 triliun di SRBI.

3. Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen s.d. 12 Oktober 2023, nonresiden beli neto Rp52,70 triliun di pasar SBN. Jual neto Rp7,08 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp9,21 triliun di SRBI.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting