(Vibiznews – Commodity) Harga kakao di bursa komoditi berjangka New York bergerak naik pada hari Senin, terpicu defisit pasokan global ketiga berturut-turut diperkirakan terjadi pada musim 2023/24 (Oktober-September).
Harga kakao kontrak bulan Desember melonjak 2,89% pada 3.600 pon per ton.
Data penggilingan kakao di Uni Eropa pada kuartal ketiga jauh lebih baik dari perkiraan, yang merupakan ukuran permintaan yang meningkat.
Namun keuntungan kakao dibatasi, dengannpara eksportir memperkirakan kedatangan di pelabuhan-pelabuhan di Pantai Gading, negara penghasil kakao terbesar, naik 8,5% dibandingkan tahun lalu antara 1 Oktober dan 15 Oktober
Pelemahan dolar AS juga memberi penguatan bagi harga kakao.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao dapat bergerak naik terdukung sentimen bullish defisit pasokan global, peningkatan permintaan di Uni Eropa dan pelemahan dolar AS. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 3.638-3.689. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 3.585-3.571.



