(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York pada hari Rabu berakhir turun tipis terpicu ketidakpastian berapa jumlah ekspor gula yang diperbolehkan India untuk musim 2023/24
Harga gula pada hari Rabu awalnya bergerak lebih tinggi karena prospek berkurangnya pasokan gula dari India setelah Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri India mengatakan pemerintah akan melanjutkan pembatasan ekspor gula setelah tanggal 31 Oktober. Namun, harga gula kehilangan sebagian besar kenaikannya ketika Direktorat Jenderal tidak menyebutkan berapa lama pembatasan ekspor akan berlangsung atau berapa jumlah ekspor gula yang diperbolehkan India untuk musim 2023/24.
Harga gula kontrak bulan Maret 2024 ditutup turun tipis 0,04% pada 27,48 sen per pon.
Gula mendapat dukungan dari spekulasi bahwa India akan segera mengumumkan pembatasan ekspor pasokan gulanya. Pada tanggal 23 Agustus, Reuters melaporkan bahwa India sedang mempertimbangkan untuk melarang pabrik gulanya mengekspor gula pada musim 2023/24 yang dimulai pada bulan Oktober karena kurangnya hujan monsun mengurangi hasil panen gula di negara tersebut.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati pergerakan dolar AS yang akan mencermati pidato ketua The Fed, yang jika memberikan sentimen dovish bagi kenaikan suku bunga AS akan menekan dolar AS dan menguatkan harga gula. Namun jika sentimen hawkish yang meuncul, akan menguatkan dolar AS dan menekan harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 27,72-27,48. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 27,15-26,80.