Pasar Mencermati Yields yang Melejit, Naiknya Safe Haven — Global Market Outlook, 23-27 October 2023

795
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Pidato Chairman the Fed Powell dinilai dovish dengan mempertahankan suku bunga di bulan ini, namun membuka peluang kenaikan di pertemuan selanjutnya.
  • Melejitnya yields US Treasury ke 16 tahun tertingginya dan sikap the Fed yang “higher for longer”, menjatuhkan bursa saham global.
  • Naiknya tensi geopolitik Timur Tengah mendongkrak rally emas sebagai safe haven.
  • Pasar akan monitor pekan mendatang, antara lain, pidato Powell di hari Kamis dini hari (WIB), rilis GDP Amerika pada Kamis malam, serta data inflasi PCE pada Jumat malam mendatang.

Pasar saham dunia terpantau bias melemah, harga emas rally kuat, dan US dollar terkoreksi dan rangebound.

Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi global akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 23-27 October 2023.

===

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan melemah dalam pergerakan yang rangebound di antara pernyataan Chairman the Fed Powell yang dipandang dovish, dengan mempertahankan bunga pada pertemuan bulan ini, namun mengindikasikan kenaikan bunga di pertemuan selanjutnya sesuai arah higher for longer, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir turun ke 106.67.

Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau menguat tipis ke 1.0593. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.0655 dan kemudian 1.0737, sementara support pada 1.0448 dan 1.0428.

Pound sterling minggu lalu terlihat naik terbatas ke level 1.2164 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.2337 dan kemudian 1.2425, sedangkan support pada 1.2105 dan 1.2037. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir naik tipis ke level 149.84. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 149.53 dan 150.16, serta support pada 147.27 serta level 145.90.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum bias melemah, mengikuti pergerakan Wall Street, dengan concern pasar bahwa the Fed masih tetap akan menaikkan suku bunganya. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir melemah ke level 31,259. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 32,533 dan 33,958, sementara support pada level 30,487 dan 30,381. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 17,172. Minggu ini akan berada antara level resistance di 18,291 dan 18,492, sementara support di 17,094 dan 16,833.

Bursa saham Wall Street minggu lalu melemah, di tengah naiknya yields US Treasury ke level 16 tahun tertingginya yang menimbulkan kekhawatiran investor akan dampak tingginya suku bunga terhadap ekonomi AS. Dow Jones secara mingguan melemah ke level 33,127, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 34,147 dan 34,378, sementara support di level 32,846 dan 32,586. Index S&P 500 minggu lalu turun ke level 4,224.1, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,386 dan 4,607, sementara support pada level 4,209 dan 4,199.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau rally kuat, ke level 10,5 minggu tertingginya, sebagai pilihan safe haven di tengah konflik panas di Timur Tengah dalam perang Israel – Hamas, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat ke level $1,981.98 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1997 dan berikut $2022, serta support pada $1907 dan $1852.

 

Kalau para pembaca memerhatikan, maka terlihat isyu siklus pengetatan moneter dan kenaikan suku bunga dari Amerika kerap begitu mewarnai dan menggerakkan pasar, termasuk pasar dalam negeri. Demikian pula gejolak geopolitik seperti di Timur Tengah dan Eropa Timur bisa demikian menggerakkan pasar mata uang dan pasar modalnya. Inilah yang merupakan faktor major fundamental yang menjadi penggerak utama pasar.

Isyu perekonomian di Amerika, China, dan negara maju lainnya akan terus berlangsung dengan berbagai dinamikanya, serta juga kerap kali sampai kepada aspek politiknya. Kita tetap akan melihat sejumlah isyu yang menggerakkan pasar lainnya.

Vibiznews.com akan menjadi partner Anda sebagai investor dalam memantau tiap-tiap pergerakan pasar secara updated dan detail.  Terima kasih telah bersama kami karena kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting