(Vibiznews – Commodity) Harga kakao di bursa komoditi berjangka New York pada akhir pekan hari Jumat berakhir naik ke level tertinggi dalam 1 bulan terdukung pengetatan persediaan kakao.
Harga kakao bulan Desember berakhir naik 1,26% pada 3.694.
Secara mingguan harga kakao positif.
Persediaan kakao yang disimpan di pelabuhan-pelabuhan AS yang dipantau oleh ICE terus menurun selama empat bulan terakhir ke level terendah 1-1/2 tahun pada hari Jumat.
Harga kakao pada hari Jumat berhasil mengatasi pelemahan awal yang terkait dengan permintaan kakao yang lebih lemah dari perkiraan. National Confectioners Association melaporkan pada hari Jumat bahwa penggilingan kakao di Amerika Utara pada Kuartal 3 turun -18% y/y menjadi 97.881 MT, lebih lemah dari ekspektasi penurunan -12% y/y dan merupakan jumlah penggilingan paling sedikit di Q3 dalam 15 tahun. Pada hari Kamis, Cocoa Association of Asia melaporkan bahwa penggilingan kakao di Asia Q3 turun -8,5% y/y menjadi 211,468 MT. Angka permintaan lainnya mendukung harga kakao. Gepex, kelompok eksportir yang mencakup enam penggiling kakao terbesar di dunia, pada hari Selasa melaporkan bahwa pemrosesan kakao pada Q3 meningkat +7% y/y menjadi 183.731 MT. Kamis lalu, Asosiasi Kakao Eropa melaporkan bahwa pemrosesan kakao di Eropa pada Kuartal 3 turun -0,9% y/y menjadi 366,298 MT, peningkatan dari penurunan -5,7% y/y di Q2.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao akan mencermati persediaan kakao, yang jika masih dalam pengetatan pasokan, akan dapat mengangkat harga kakao. Harga Kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 3.749-3.775. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 3.719-3.700.