(Vibiznews – Commodity) Harga kakao di bursa komoditi berjangka New York ditutup rendah pada hari Selasa karena penguatan dolar mendorong likuidasi jangka panjang pada kakao berjangka.
Harga kakao kontrak bulan Desember berakhir turun 0,80% pada 3.729.
Harga kakao pada hari Selasa turun kembali dari harga tertingginya pada hari Senin ketika kakao New York mencatatkan harga tertinggi dalam 6 minggu di masa depan.
Pasokan yang terbatas mendukung harga kakao karena data pemerintah Pantai Gading pada hari Senin menunjukkan petani Pantai Gading mengirimkan 170,794 MT kakao ke pelabuhan pada tanggal 1-22 Oktober, turun -16.3% dari waktu yang sama tahun lalu. Pantai Gading adalah produsen kakao terbesar di dunia. Selain itu, persediaan kakao yang disimpan di pelabuhan-pelabuhan AS yang dipantau oleh ICE terus menurun selama empat bulan terakhir ke level terendah 1-1/2 tahun pada hari Jumat lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika bergerak lemah akan menguatkan harga kakao dan sebaliknya jika bergerak naik akan menekan harga kakao. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3.650-3.621. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 3.769-3.800.



