(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu siang ini (25/10) terpantau menguat 53,024 poin (0,78%) ke level 6.859,786 setelah dibuka naik ke level 6.842,994.
IHSG bangkit di hari keduanya dari posisi 3,5 bulan terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias menguat dipimpin Hang Seng, mengikuti Wall Street yang berakhir kompak menguat mencermati data laporan keuangan emiten.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,04% atau 6 poin ke level Rp 15.861, dengan dollar AS di pasar uang Asia turun setelah menguat di sesi global sebelumnya; sedikit terkoreksi setelah rebound oleh data manufaktur AS yang ke luar dari kontraksi menimbulkan harapan atas ekonomi AS dan kenaikan bunga the Fed nantinya.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.855, serta terpantau dekat dengan level 3,5 tahun terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 36,232 poin (0,53%) ke level 6.842,994. Sedangkan indeks LQ45 naik 5,839 poin (0,64%) ke level 914,808. Siang ini IHSG menguat 53,024 poin (0,78%) ke level 6.859,786. Sementara LQ45 terlihat naik 0,91% atau 8,253 poin ke level 917,222.
Tercatat saat ini sebanyak 309 saham naik, 213 saham turun dan 209 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini bias menguat, di antaranya Nikkei yang menanjak 1,17%, dan Indeks Hang Seng yang melejit 1,55%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Petrosea (PTRO) 11,70%, Petrindo Jaya (CUAN) 7,59%, Wismilak (WIIM) 5,40%, dan United Tractors (UNTR) 4,85%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini lanjutkan rebound kemarin oleh bargain hunting, sementara bursa kawasan Asia siang ini bias menguat mengikuti Wall Street berakhir juga kompak menguat.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan tetap di zona hijau melanjutkan rebound dan searah regional, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.925 dan 6.993. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.731, dan bila tembus ke level 6.711.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



