(Vibiznews – IDX) Pada hari ini, Kamis (26/10/2023) PT Bursa Efek Indonesia mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), pemegang saham telah menyetujui RKAT 2024 yang disusun dengan mempertimbangkan beberapa asumsi makroekonomi. Rencana kerja yang akan dilakukan BEI, serta penetapan penggunaan asumsi dalam penyusunan RKAT 2024, masih tetap cautiously optimistic dengan memperhatikan aktivitas perdagangan pada tahun 2023, serta kondisi perekonomian global pada tahun mendatang.
RUPSLB BEI Tahun 2023 dihadiri oleh 92 Pemegang Saham atau 100% dari jumlah pemegang saham pemilik hak suara. RKAT 2024 BEI sebagai satu-satunya agenda telah disetujui oleh pemegang saham.
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2024, BEI berfokus pada tema pengembangan yang telah ditetapkan pada Master Plan BEI 2021 – 2025, yakni “Menjadi entitas yang kompetitif dan dapat diandalkan dengan kredibilitas berkelas dunia”. Pelaksanaan rencana kerja tahun 2024 masih berfokus pada tiga prioritas, yakni Market Deepening, Investor Protection, dan Regional Synergy and Connectivity. Secara garis besar inisiatif strategis yang akan dilakukan hingga beberapa tahun ke depan, bertujuan untuk terus melaksanakan pengembangan integritas pasar serta meningkatkan pelindungan investor, melakukan pengembangan sistem untuk memastikan penyampaian keterbukaan informasi bagi para investor, meningkatkan jumlah IPO dan pencatatan efek baru, pemanfaatan cloud computing, hingga melaksanakan kegiatan yang mendukung penerapan ESG. BEI juga terus berupaya memberikan layanan produk dan jasa kebursaan secara optimal kepada stakeholders melalui optimalisasi infrastruktur perdagangan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, BEI mengasumsikan:
- Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) pada tahun 2024 mencapai Rp12,25 triliun dengan total jumlah hari bursa sebanyak 239 hari.
- Jumlah penerbitan efek pada tahun 2024 sebanyak 230 efek, terdiri atas pencatatan saham, sukuk, obligasi, dan efek lainnya meliputi Exchange-Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), Efek Beragun Aset (EBA), Efek Beragun Aset Syariah (EBA-S), Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi (EBA-SP), Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi Syariah (EBA-SP Syariah) serta Waran Terstruktur.
Target tersebut diharapkan dapat dicapai melalui pelaksanaan kegiatan sosialisasi untuk Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat. Saat ini, dilakukan kombinasi penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop yang mayoritas sudah rutin dilaksanakan secara virtual melalui media online. Bursa juga akan terus menerus secara aktif menarik Perusahaan Tercatat baru dari sektor New Economy, Start-Up, dan Renewable Energy.
Untuk kedepannya BEI memproyeksikan :
- Total Pendapatan Usaha yang akan diperoleh BEI naik sebesar Rp153,38 miliar atau naik 11,86% menjadi Rp1,45 triliun di tahun 2024.
- Biaya Usaha 2024 diproyeksikan naik Rp114,41 miliar atau 9,61% menjadi Rp1,31
- Laba Sebelum Pajak menjadi Rp316,44 miliar. Setelah dikurangi Estimasi Beban Pajak sebesar Rp57,0 miliar, maka perolehan Laba Bersih BEI pada tahun 2024 adalah sebesar Rp259,44
- Total Aset BEI pada tahun 2024 sebesar Rp6,56 triliun atau naik 6,52% dari RKAT 2023-Revisi.
- Saldo akhir Kas dan Setara Kas (termasuk investasi jangka pendek) pada tahun 2024 mencapai Rp3,12