(Vibiznews – Commodity) Harga kakao di bursa komoditi berjangka New York berakhir turun pada hari Senin tertekan profit taking.
Harga kakao kontrak bulan Desember 2023 ditutup turun 0,67% pada 3.826.
Aksi profit taking terjadi setelah harga kakao menguat minggu lalu.
Harga kakao terus menguat karena terbatasnya pasokan. Data pemerintah Pantai Gading pada hari Senin menunjukkan petani Pantai Gading mengirimkan 225,698 MT kakao ke pelabuhan pada tanggal 1-29 Oktober, turun -23,6% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Pantai Gading adalah produsen kakao terbesar di dunia. Selain itu, persediaan kakao yang disimpan di pelabuhan AS yang dipantau oleh ICE terus menurun selama empat bulan terakhir dan mencatat level terendah dalam 1,5 tahun pada hari Senin.
Harga kakao cenderung lebih tinggi selama setahun terakhir, salah satunya disebabkan oleh hujan lebat yang baru-baru ini terjadi di Afrika Barat, yang menyebabkan penyebaran penyakit busuk buah. Penyebaran penyakit yang menyebabkan buah kakao menjadi hitam dan busuk ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas dan produksi tanaman kakao serta mendorong pasar kakao global mengalami defisit selama tiga tahun pada musim 2023/24.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutny, harga kakao akan mencermati terbatasnya pasokan di Pantai Gading. Jika sentimen pengetatan pasokan terus berlanjut, akan menguatkan lagi harga kakao. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3.807-3.728. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 3.854-3.890.