(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa pagi ini (31/10) terpantau melemah 41,323 poin (0,61%) ke level 6.717,470 setelah dibuka naik ke level 6.745,698.
IHSG dari zona hijau terkoreksi kembali searah regional, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya mixed bias melemah menjelang rilis kebijakan bank sentral Jepang (BOJ), serta mencermati Wall Street yang semalam ditutup serempak menguat memangkas tekanan jual sebelumnya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini melemah 0,04% atau 6 poin ke level Rp 15.866, dengan dollar AS di pasar uang Asia merangkak naik setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; menanjak perlahan menjelang pertemuan the Fed pada minggu ini yang besar kemungkinan mempertahankan suku bunganya bulan ini.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.860, serta terpantau dalam rentang konsolidasi sementara, agak menjauh dari sekitar level 3,5 tahun terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 16,044 poin (0,24%) ke level 6.742,749. Sedangkan indeks LQ45 tuurn 2,644 poin (0,30%) ke level 890,274. Pagi ini IHSG melemah 41,323 poin (0,61%) ke level 6.717,470. Sementara LQ45 terlihat turun 0,59% atau 5,311 poin ke level 887,607.
Tercatat saat ini sebanyak 214 saham naik, 250 saham turun dan 212 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street pada penutupan pasar serempak menguat, bangkit dari aksi tekanan jual hari-hari sebelumnya. Sedangkan, bursa regional pagi ini bias melemah, di antaranya Nikkei yang merosot 0,16%, dan Indeks Hang Seng yang turun 0,87%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dibuka cenderung terkoreksi mengikuti regional, sementara bursa kawasan Asia pagi ini variatif bias melemah menjelang rilis kebijakan bank sentral Jepang (BOJ).
Berikutnya IHSG kemungkinan konsolidatif dan masih di zona merah, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.878 dan 6.961. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.705, dan bila tembus ke level 6.672.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



