(Vibiznews – Commodity) Harga emas pada hari Rabu, mengawali bulan November dengan lebih lemah, menantikan keputusan kebijakan Federal Reserve AS yang akan dirilis hari ini.
Emas spot bergerak turun 0,25% menjadi $1,979.04.
Emas berjangka AS turun 0,36% menjadi $1,987.10.
Harga emas di pasar spot membukukan lonjakan 7,3% di bulan Oktober, dengan harga mencapai level tertinggi dalam lima bulan di $2,009.29 pada minggu lalu.
Faktor penting bagi pasar emas juga adalah konflik Timur Tengah yang akan dicermati apakah ada eskalasi ketegangan dengan pihak lain yang ikut berperang, yang jika meningkat ketegangan akan menguatkan harga emas dan sebaliknya, jika ketegangan mereda akan menekan harga emas.
Pasar sekarang menunggu hasil pertemuan kebijakan moneter The Fed yang akan berakhir hari ini, diikuti oleh laporan pekerjaan bulanan AS pada hari Jumat.
Meskipun diperkirakan tidak ada perubahan suku bunga, fokusnya adalah pada penilaian The Fed terhadap perekonomian AS dan petunjuk terhadap kebijakan suku bunga selanjutnya.
Sementara itu, sektor manufaktur di Asia menghadapi tekanan yang semakin buruk di bulan Oktober dengan kembali menurunnya aktivitas pabrik di Tiongkok, sehingga mengaburkan prospek pemulihan bagi eksportir utama di kawasan ini yang sudah tertekan oleh melemahnya permintaan global dan harga yang lebih tinggi.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan bergerak lemah menjelang keputusan suku bunga The Fed. Demikian juga jika pernyataan kebijakan The Fed memberikan sinyal hawkish bagi kenaikan suku bunga selanjutnya, akan menekan harga emas. Harga emas spot diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $1,954-$1,934. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $1,996-$2,005.