Harga Gula Selasa Berakhir Lemah Seiring Kemerosotan Harga Minyak

467

(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York pada hari Selasa berakhir mundur dari harga tertinggi baru dalam 12 tahun dan ditutup rendah karena kemerosotan harga minyak mentah memicu likuidasi jangka panjang gula berjangka.

Harga gula kontrak bulan Maret 2024 berakhir melemah 1,29% pada 27,59.

Pada hari Selasa, minyak mentah WTI anjlok lebih dari -4% ke level terendah dalam 3-1/2 bulan, yang menurunkan harga etanol dan mungkin mendorong pabrik gula dunia untuk mengalihkan lebih banyak penghancuran tebu ke produksi gula dibandingkan etanol, sehingga meningkatkan pasokan gula.

Harga gula pada hari Selasa awalnya naik ke level tertinggi dalam 12 tahun karena prospek pasokan gula global yang lebih ketat. Kemacetan di pelabuhan Brasil membatasi ekspor gula karena laporan dari Green Pool Commodity Specialist mengatakan ekspor gula Brasil pada bulan Oktober turun -10% dari bulan September.

Harga gula juga mendapat dukungan setelah Organisasi Gula Internasional (ISO) pada tanggal 23 Oktober memperkirakan bahwa produksi gula global pada tahun 2023/24 (Oktober-Sep) akan turun -1,2% y/y menjadi 174,8 MMT, dan akan terjadi penurunan gula global pada tahun 2023/24. defisit gula -2,1 MMT.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati prospek pengetatan pasokan yang masih membayangi, dan dapat menguatkan harga gula. Namun perlu dicermati pergerakan harga minyak yang jika merosot dapat menekan harga gula, juga pergerakan dolar AS yang akan dipengaruhi pidato ketua The Fed malam ini. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisara Support 27,15-26,87. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 27,76-27,95.