(Vibiznews – Commodity) Harga kakao di bursa komoditi berjangka New York pada hari Kamis ditutup meningkat mencatat rekor tertinggi dalam jangka waktu 45 tahun terpicu penurunan pasokan.
Harga kakao kontrak bulan Desember 2023 berakhir menguat 0,84% pada 3.949.
Pasokan kakao yang terbatas mendukung harga. Data pemerintah Pantai Gading pada hari Senin menunjukkan petani Pantai Gading mengirimkan 288,686 MT kakao ke pelabuhan mulai 1 Oktober-5 November, turun -17.3% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Pantai Gading adalah produsen kakao terbesar di dunia.
Selain itu, persediaan kakao yang disimpan di pelabuhan AS yang dipantau oleh ICE terus menurun sejak bulan Juni dan mencatat level terendah dalam 2,5 tahun pada hari Kamis.
Hujan deras yang terjadi baru-baru ini di Afrika Barat telah menyebabkan penyebaran penyakit busuk buah dan merupakan faktor pendorong utama bagi harga kakao. Penyebaran penyakit yang menyebabkan buah kakao menjadi hitam dan busuk ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas dan produksi tanaman kakao serta mendorong pasar kakao global mengalami defisit selama tiga tahun pada musim 2023/24.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao akan mencermati perkembangan pasokan, yang jika terus menurun akan mengangkat harga kakao. Juga akan mencermati pergerakan dolar AS yang dapat meningkat seiring pernyataan hawkish ketua The Fed untuk kenaikan suku bunga AS. Jika dolar AS menguat dapat menekan harga kakao. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance pada 3.971-3.987. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 3.900-3.881.