The Fed akan Hawkish Membawa Koreksi Pasar — Domestic Market Outlook, 13-17 November 2023

711
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Dari level rebound kuatnya, pasar keuangan Indonesia berakhir pekan mixed setelah signal dari the Fed yang masih akan hawkish.
  • Cadangan devisa RI Oktober dirilis menurun oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah.
  • Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang ini adalah rilis neraca perdagangan RI pada hari Rabu nanti.

Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 13-17 November 2023.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau menguat di pekan keduanya, sempat berada di 2,5 minggu tertingginya lalu kemudian terkoreksi dalam fase konsolidasi, di tengah sentimen bahwa the Fed masih akan hawkish, serta koreksi BEI terutama pada sektor properti dan keuangan. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya variatif. Secara mingguan IHSG ditutup masih menguat 0,30%, atau 20,413 poin, ke level 6.809,263. Untuk minggu berikutnya (13-17 November 2023), IHSG kemungkinan akan bias menguat secara bertahap, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 6.836 dan 6.961. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.760, dan bila tembus ke level 6.640.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu kembali terkoreksi setelah sempat melompat ke 5 minggu terkuatnya di awal pekan, lalu terus melemah oleh signal the Fed yang cenderung hawkish untuk menekan inflasi AS, serta capital outflow di pasar SBN sekitar Rp1,6 triliun, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 0,16% ke level Rp 15.685. Sementara, dollar global kembali rebound pekan ini. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan masih akan uptrend perlahan, atau kemungkinan rupiah kembali dalam koreksi secara bertahap, dalam range antara resistance di level Rp15.832 dan Rp15.953, sementara support di level Rp15.510 dan Rp15.420.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir naik secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun yield obligasi dan berakhir ke 6,768% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah kembalinya aksi jual investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury rebound dari koreksi dua minggunya.

===

Bank Indonesia melaporkan kinerja penjualan eceran pada Oktober 2023 diprakirakan meningkat. Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober sebesar 206,3, atau secara tahunan tumbuh 1,8% (yoy). Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, Suku Cadang dan Aksesori, serta Makanan, Minuman dan Tembakau.

Sementara itu, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2023 dilaporkan BI sebagai tetap tinggi sebesar 133,1 miliar dolar AS, menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir September 2023 sebesar 134,9 miliar dolar AS. Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai langkah antisipasi dampak rambatan sehubungan dengan semakin meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Berdasarkan data transaksi 6 – 9 November 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp1,27 triliun (jual neto Rp1,59 triliun di pasar SBN, jual neto Rp1,35 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp1,66 triliun di SRBI).

===

 

Dinamika, atau bagi sebagian lainnya disebut “gejolak”, dari pasar investasi sepertinya semakin fluktuatif saja belakangan ini. Semakin jelas bahwa koreksi pasar memang ada. Rebound atau reversal adalah bagian dari pergerakan pasar. Dalam situasi demikian ini, timing untuk masuk serta keluar pasar (market entry and exit) merupakan komponen kunci keberhasilan investasi. Terpeleset di sini maka keuntungan menjadi tipis atau bahkan kerugian membengkak.

Anda, kalau boleh disarankan, perlu teman investasi. Tetaplah bersama kami, karena kami hadir demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting